Network
PR BEKASI - Pemerintah Filipina resmi mencabut penangguhan penggunaan dosis vaksin AstraZeneca untuk orang di bawah usia 60 tahun.
Pihaknya beralasan bahwa pencabutan itu lantaran vaksin AstraZeneca memiliki manfaat lebih besar ketimbang risikonya.
Diduga, Filipina ingin terus menjaga intensitas memerangi infeksi Covid-19 terkait kebijakan itu.
Meski di beberapa negara, vaksin AstraZeneca ditangguhkan karena dikaitkan dengan pembekuan darah.
Sedangkan sebagian besar tetap melanjutkan vaksinasi AstraZeneca setelah European Medicines Agency, menilai kalau itu aman dan efektif.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Filipina Rosario Vergeire mengungkapkan, regulator obat telah merekomendasikan "upaya pencegahan ekstra" agar orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu bisa disuntik vaksin.
Baca Juga: Nicholas Saputra Banjir Pujian karena Ikut Antre Vaksinasi Covid-19, Warganet: Mantap Emang!
"Kami perlu mengingat bahwa hanya sebagian kecil populasi yang terkena imbas merugikan dari AstraZeneca," ucapnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Medical Xpress, Selasa, 20 April 2021.
"Kami akan menyusun dan memberikan pedoman penggunaan AstraZeneca untuk memasukkan tindakan pencegahan berbeda yang dinyatakan Food and Drug Administration," sambungnya.
Untuk diketahui, Filipina telah menerima sekitar tiga juta dosis vaksin Covid-19 - sebagian besar dari Sinovac, China.
Baca Juga: Tajir Melintir Tapi Ogah Ganti HP Baru, Alasan Anggun C Sasmi Ini Bikin Takjub
Menurut data resmi, Filipina telah mengamankan 525.600 dosis AstraZeneca melalui program Covax.
