PR BEKASI - Denmark menjadi negara pertama di Eropa yang tinggalkan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk program vaksinasi Covid-19.
Menurut Otoritas Kesehatan Denmark, keputusan membuang vaksin AstraZeneca karena kasus pembekuan darah yang sangat langka dari efek samping vaksin itu.
Søren Brostrøm, direktur lembaga kesehatan Denmark, mengatakan meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Obat Eropa (EMA) mendukung penggunaan AstraZeneca, kampanye vaksinasi Denmark akan terus berlanjut tanpa vaksin itu.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Minta Novel Baswedan 'Mencium Kaki' Lucas dan Mundur dari KPK, Ada Apa?
"Secara keseluruhan, kami harus mengatakan bahwa hasil menunjukkan ada sinyal efek samping yang nyata dan serius dalam vaksin dari AstraZeneca," kata Brostrøm dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Euronews, Kamis, 15 April 2021.
"Berdasarkan pertimbangan keseluruhan, oleh karena itu kami memilih untuk melanjutkan program vaksinasi untuk semua kelompok sasaran tanpa vaksin ini."
Di Denmark, dua penerima vaksin AstraZeneca mengalami pembekuan darah yang parah, salah satunya berakibat fatal.
Baca Juga: Selain Tewaskan 2 Warga Sipil, Pasukan Junta Militer Myanmar Juga Menjarah Kotak Amal Masjid
Namun demikian, sebagian besar vaksinasi telah dilakukan dengan vaksin Pfizer/BioNTech.