Hal itu dilakukan untuk menunjukkan kepedulian para pemimpin tersebut terhadap situasi krisis yang terjadi di Myanmar. Selain itu untuk membantu Myanmar keluar dari situasi yang ada saat ini.
“Komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik merupakan refleksi kekhawatiran yang dalam ASEAN terhadap situasi yang terjadi di Myanmar dan tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari krisis ini,” ujarnya.
Pertemuan tersebut, kata Menlu, akan dilakukan dengan mengimplementasikan protokol kesehatan secara maksimum.
Dalam keterangan persnya, Menlu juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini tiga pemimpin ASEAN menyatakan tidak dapat menghadiri pertemuan tersebut. Ketiga negara tersebut adalah Thailand, Laos, dan Filipina.
“Presiden Republik Indonesia kemarin telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Thailand dan membahas persiapan ALM ini. Perdana Menteri Thailand menyampaikan permintaan maaf tidak dapat hadir,” ungkapnya.
Lebih lanjut Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, proses persiapan pertemuan ini terus dilakukan pada tingkat Senior Officials Meeting (SOM) dan Menlu ASEAN.
Baca Juga: Seolah Ada Firasat! Viral Video Anak Cegah Ayahnya Pergi Bertugas ke KRI Nanggala 402
Selain telah mengadakan pertemuan dengan Menlu Brunei Darussalam dan Menlu Malaysia, Jumat malam Menlu Retno akan menjadi tuan rumah working dinner semua Menlu ASEAN yang telah hadir di Jakarta.
“Dalam dinner tentunya kita akan membahas kembali persiapan terakhir penyelenggaraan ALM besok (hari ini). Kita tentunya berharap ALM besok akan mencapai kesepakatan mengenai langkah-langkah yang baik bagi rakyat Myanmar dan membantu Myanmar keluar dari situasi yang delicate ini,” ungka Menlu Retno.