PR BEKASI - Kapal selam KRI Nanggala-402 resmi dinyatakan tenggelam dan dilaporkan terbelah menjadi tiga bagian di perairan utara Bali. 53 kru di dalamnya pun diyakini meninggal dunia.
Hal tersebut mengingatkan kita kepada insiden kapal selam hilang terbaru sebelum ini, yaitu ASA San Juan milik Angkatan Laut Argentina.
ARA San Juan hilang di Samudra Atlantik sebelah selatan bersama 44 kru di dalamnya. Bangkai kapal selam bermesin diesel itu baru ditemukan setelah satu tahun dengan sebuah jejak ledakan.
Kapal selam itu tergolek di lantai laut, di kedalaman sekitar 870 meter, kisaran kedalaman laut yang sama dengan lokasi ditemukannya KRI Nanggala-402, yakni 838 meter.
Ternyata, hilangnya kapal selam ARA San Juan bukan disebabkan oleh serangan dari kapal lain seperti kabar yang beredar.
Menurut komisi yang dibentuk oleh legislatif Argentina, tenggelamnya kapal selam ARA San Juan pada November 2019 disebabkan oleh ketidakefisienan dan keterbatasan anggaran pemeliharaan.
Baca Juga: Jelang Lebaran 2021, Pemkab Garut Minta Masyarakat Patuhi Prokes Covid-19
"Hipotesis bahwa kapal selam itu diserang oleh kapal perang asing, ditabrak kapal penangkap ikan, atau sedang melakukan tugas rahasia di luar perairan yurisdiksi, dibatalkan," kata komisi tersebut seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Naval Post, Senin, 26 April 2021.