Covid-19 di India Kian Mencekam, Negara-negara di Dunia Kompak Kirim Bantuan Medis

- 28 April 2021, 11:05 WIB
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) berjalan melewati tumpukan kayu pemakaman mereka yang meninggal karena Covid-19 saat kremasi massal di krematorium di New Delhi, India pada 26 April 2021.
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) berjalan melewati tumpukan kayu pemakaman mereka yang meninggal karena Covid-19 saat kremasi massal di krematorium di New Delhi, India pada 26 April 2021. /Reuters

PR BEKASI – Bantuan pasokan medis mulai berdatangan ke India pada hari Selasa, 27 April 2021.

Kedatangan pasokan medis itu bertepatan dengan pasokan tanki Oksigen dan tempat tidur yang menipis di hampir semua Rumah Sakit (RS) di India.

Keduanya dinilai sangat penting untuk menyelamatkan pasien Covid-19, sehingga pihak RS dapat menangani lebih banyak pasien Covid-19 yang kini semakin membludak.

Baca Juga: Tanggapi Penangkapan Eks Petinggi FPI Munarman, Musni Umar: Semoga Sabar dan Tabah Menghadapi Ujian

Seperti yang diketahui, jumlah kematian akibat Covid-19 di negeri itu dilaporkan telah mendekati 200.000 orang.

Inggris menyumbang beberapa pasokan medis termasuk 100 ventilator dan 95 oksigen konsentrator yang kini telah tiba di ibu kota New Delhi.

Bantuan tersebut tetap diberikan kendati juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson mengaku bahwa Inggris tidak memiliki pasokan vaksin Covid-19 yang lebih.

Baca Juga: Munarman Ditangkap Densus 88, Rocky Gerung: Ini Hal Biasa, Supaya Ada Berita yang Lebih Heboh dari Korupsi

Adapun negara lainnya, Prancis mengirim delapan alat penghasil oksigen berukuran besar minggu ini.

Sementara Irlandia, Jerman dan Australia mengirimkan konsentrator oksigen dan ventilator, kata seorang pejabat kementerian luar negeri India, menggarisbawahi kebutuhan penting akan oksigen.

Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali komitmen AS untuk membantu India, dengan mengatakan dia mengharapkan untuk mengirim vaksin ke sana sementara pejabat senior dari pemerintahannya memperingatkan bahwa AS masih berada di "ujung depan" krisis.

Baca Juga: Sebut Temuan Barang Bukti di Rumah Munarman Dibuat-buat, Christ Wamea: Pembersih WC Dibilang Bahan Peledak

Kereta "Oxygen Express" pertama India ditarik ke New Delhi, sarat dengan sekitar 70 ton oksigen dari negara bagian timur, tetapi krisis belum mereda di kota berpenduduk 20 juta orang itu di episentrum gelombang infeksi paling mematikan di dunia.

"Gelombang saat ini sangat berbahaya dan menular dan rumah sakit kelebihan beban," kata Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 28 April 2021.

Ia juga menambahkan bahwa area publik yang luas di ibukota akan diubah menjadi rumah sakit perawatan kritis.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Penangkapan Munarman Kurang Kerjaan, Dewi Tanjung: Selalu Nyinyir Bela Perusuh

WHO mengatakan sedang berupaya untuk mengirimkan 4.000 oksigen konsentrator ke India. Tempat pertemuan massal, varian virus yang lebih menular dan tingkat vaksinasi yang rendah telah memicu gelombang penularan besar kedua.

Dengan permintaan vaksin yang melebihi pasokan di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu, dua pembuat obat AS telah menawarkan dukungan.

Gilead Sciences mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan memberi India setidaknya 450.000 botol obat antivirus remdesivir.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x