Tak hanya itu Agoes mengatakan, tak sedikit pasien Covid-19yang sudah kritis tak kunjung mendapatkan penanganan rumah sakit sampai meninggal dunia.
“Memang banyak sekali warga India, terutama di kota New Delhi mencoba melakukan perawatan di rumah sakit ini sudah overload, tidak bisa menampung lagi,” ujar Agoes dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Humas Polri.
Baca Juga: Heran Munarman 'Digrebek' Densus 88 Dikatakan Tidak Sah, Kader PDIP: Itu Langkah Selamatkan Bangsa
“Sejauh ini kita memiliki grup Whatsapp yang dikelola Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi. Di sanalah kita berbagi informasi. Sebelumnya, KBRI sudah menerbitkan surat imbauan pada WNI di rumah dan menaati protokol kesehatan,” ujar Agoes.
Perihal kebutuhan logistik, Agoes merasa warga negara Indonesia yang saat ini ada di India dalam kebutuhan aman.
Baca Juga: Heran Munarman 'Digrebek' Densus 88 Dikatakan Tidak Sah, Kader PDIP: Itu Langkah Selamatkan Bangsa
Meski sedang lockdown dengan tenggat waktu 27 April-3 Mei, mereka masih diperbolehkan keluar rumah untuk membeli kebutuhan makanan di toko-toko dekat rumah asalkan menggunakan e-Pass atau izin tertentu diperkenankan pemerintah.
Cara lainnya, mereka bisa memesan makanan untuk diantar ke rumah.
“Sekarang (lockdown) diperpanjang 27 April-3 Mei. Sepertinya akan terus berlanjut jika kasus terus meningkat. Tidak semua orang bisa keluar dari rumah, hanya beberapa penting saja seperti membeli sembako, sayur-sayuran, buah-buahan. Kalau ingin keluar rumah harus menggunakan e-Pass atau izin tertentu diperkenankan pemerintah,” ungkapnya.***