Arab Saudi Dikabarkan Masukan 'Ramayana dan Mahabarata' dalam Kurikulum Sekolah Terbaru

- 2 Mei 2021, 12:20 WIB
Kerajaan Arab Saudi Resmi memasukkan Epos Hindu Ramayana dan Mahabarata pada kurikulum sekolah.
Kerajaan Arab Saudi Resmi memasukkan Epos Hindu Ramayana dan Mahabarata pada kurikulum sekolah. /Middle East Monitor/

PR BEKASI – Kerajaan Arab Saudi resmi memasukan epos Hindu Ramayana dan Mahabarata India kuno ke dalam kurikulum sekolah terbarunya.

Masuknya epos Hindu tersebut merupakan salah satu rencana dari “Vision Saudi 2030” dalam mengembangkan sektor layanan pendidikan

Kabar tersebut pertama kali diketahui dari cuitan Twitter instruktur yoga pertama di Arab Saudi, Nouf Al-Marwaai.

Pendiri Arab Yoga Foundation tersebut juga menyertakan tangkapan layar ujian studi sosial putranya dengan pertanyaan tentang Hindu dan Budha.

Baca Juga: Tanah Longsor Timbun 3 Rumah di Sukabumi Telan Korban Jiwa, BPBD Ungkap Penyebabnya

"Kurikulum baru dari Vision Saudi 2030 akan membantu menciptakan generasi yang hidup berdampingan, moderat & toleran," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor.

"Tangkapan layar ujian sekolah putra saya hari ini di Ilmu Sosial mencakup konsep dan sejarah Hindu, Budha, Ramayana, Karma, Mahabharata Dharma. Saya senang membantunya belajar," sambungnya.

Epos Mahabarata yang pada awalnya ditulis dalam bahasa Sanskerta merupakan puisi terpanjang yang pernah ditulis dalam sejarah umat manusia.

Karya tersebut terkenal karena memasukkan kitab suci Hindu yang paling banyak dibaca, yang dikenal sebagai Bhagavadgita.

Baca Juga: Mahfud MD Minta Masyarakat Tak Kecewa ke Era Jokowi yang Koruptif, Said Didu: Izinkan Saya Terus Kecewa 

Bersama dengan Ramayana, Mahabarata merupakan salah satu bagian dari sejarah agama Hindu.

Selain Ramayana dan Mahabarata, diketahui budaya India lainnya seperti Yoga dan Ayurveda (suatu bentuk pengobatan holistik) juga akan ditambahkan ke dalam kurikulum sekolah terbaru.

Namun kabar terkait kurikulum tersebut belum dipastikan kebenarannya karena belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pendidikan terkait.

Reformasi pendidikan di bawah Visi Saudi 2030, yang juga mencakup pengajaran bahasa Inggris yang menjadi wajib, merupakan proyek yang dibuat Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.

Seperti diketahui, Vision Saudi 2030 merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan kerajaan Arab Saudi pada pendapatan minyak dan untuk mendiversifikasi ekonominya.

Baca Juga: Indonesia Feminis Sebut Perempuan Haid Boleh Puasa, Gus Nadir: Belum Cukup Meyakinkan

Proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan citra negara ultra-konservatif di luar negeri menjadi masyarakat yang lebih toleran dan moderat.

Pangeran Mohammed Bin Salman pada Selasa, 27 April 2021 memberikan wawancara di televisi nasional membahas perkembangan dan pencapaian pada peringatan lima tahun Visi Saudi 2030 sejak diluncurkan pada 2016.

Menurut pengakuannya, Visi Saudi 2030 berhasil menyelesaikan banyak masalah di sektor ekonomi.

"Sektor perumahan, dalam lima tahun terakhir sejak meluncurkan Visi Saudi 2030. Persentase orang yang memiliki rumah sebelum Visi 2030 hanya 47 persen. Sekarang telah meningkat menjadi 60 persen," katanya.

Baca Juga: Heran Mahfud MD Sebut Ekonomi Indonesia Ada Kemajuan meski Banyak Korupsi, Cipta Panca: Manipulasi Data

"Pengangguran menurun. Sebelum Visi 2030, jumlahnya 14 persen dan sekarang turun menjadi 11 persen tahun ini. Kami bertujuan untuk mencapai tingkat pengangguran pada tahun 2030 sebesar 7 persen." sambung Pangeran Mohammed Bin Salman.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah