Polisi Non-Muslim di Inggris Ikut Berpuasa sebagai Bentuk Solidaritas kepada Rekan Kerjanya yang Muslim

- 3 Mei 2021, 19:48 WIB
Ilustrasi polisi non-muslim di Inggris ikut berpuasa sebagai bentuk solidaritas.
Ilustrasi polisi non-muslim di Inggris ikut berpuasa sebagai bentuk solidaritas. /Pexels/ Connor Danylenko

"Ini benar-benar sulit tetapi saya belum menyerah karena petugas lain di tim mengatakan bahwa jika saya gagal, saya harus melakukan 100 kali burpee kapanpun dia mau! Ancaman itu membuat saya terus maju,” katanya.

"Saya merindukan kopi pagi dan sarapan pagi. Saya sering begadang dan makan makanan kedua atau ketiga, karena jika tidak, saya mulai merasa pusing di siang hari. Rasanya aneh,” sambungnya.

Baca Juga: Punya Pengalaman Seram Soal Kebiasaannya, Arya Saloka: Gue Orangnya Gampang Pelor

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalendar Islam di mana umat Islam melakukan ibadah berpuasa antara matahari terbit dan terbenam selama 30 hari.

"Saya sangat menghargai usaha Kevin kami bekerja di sebuah kantor kecil tetapi sulit untuk melihatnya makan siang di mejanya!” kata Sersan Hanif.

"Dia melakukannya dengan sangat baik. Selama hari kerja normal, ia biasanya suka minum beberapa cangkir dan sering mengatakan dia tersedak untuk menambah lagi minuman,” katanya.

Baca Juga: Ribuan Burung Kakatua Putih Invasi Kota di Australia, Bulu-bulu dan Kotoran Berserakan di Mana-mana

Sersan Hanif mengatakan bahwa Ramadhan membantunya untuk merenungkan rasa lapar dan rasa haus orang-orang di seluruh dunia yang kurang beruntung.

"Pada tahun-tahun sebelumnya saya akan membuka puasa dengan berbagai teman dan keluarga dan menghadiri masjid pada malam hari," katanya.

"Sayangnya karena pembatasan Covid-19 tahun ini saya belum dapat melakukan ini dan oleh karena itu hal ini semakin mempersulit,” sambungnya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Manchester Evening News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah