Polisi Non-Muslim di Inggris Ikut Berpuasa sebagai Bentuk Solidaritas kepada Rekan Kerjanya yang Muslim

- 3 Mei 2021, 19:48 WIB
Ilustrasi polisi non-muslim di Inggris ikut berpuasa sebagai bentuk solidaritas.
Ilustrasi polisi non-muslim di Inggris ikut berpuasa sebagai bentuk solidaritas. /Pexels/ Connor Danylenko

PR BEKASI - Seorang petugas polisi non-Muslim di Kota Wythenshawe, Inggris ikut berpuasa pada bulan Ramadhan sebagai bentuk solidaritas kepada rekan kerjanya.

Sersan Kevin Gammond, 38, turut mengambil bagian dalam Bulan Suci Umat Islam dengan tidak makan atau minum apapun di antara matahari terbit dan terbenam untuk mendukung rekan kerja Muslimnya Sersan Kassim Hanif, 34.

Keduanya telah bekerja bersama selama hampir satu tahun di Wythenshawe dan mereka akan merayakan Idul Fitri bersama pada 12 Mei 2021 nanti.

Baca Juga: Rekaman Black Box Pesawat Lion Air JT-610 Viral di Medsos, Suasana Kokpit Pesawat Terdengar Mencekam

Mereka berencana memesan hidangan samosa rumahan karena keduanya akan bekerja pada shift yang sama pada hari itu.

"Selama hari-hari menjelang puasa, Hanif telah membicarakannya dan aku hanya berkata 'Aku akan melakukannya (ikut berpuasa) jika kamu mau?'” kata Kevin seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Manchester Evening News pada Senin, 3 Mei 2021.

“Saya ingin mendukung dia dan itu akan menjadi tantangan nyata untuk melihat apakah saya bisa mematuhinya,” sambungnya.

Baca Juga: Media Inggris Ungkap Asal Usul Covid-19 Diduga Berasal dari Penelitian Rahasia Ilmuwan dan Miliiter China

Kevin menuturkan ia kesulitan berpuasa tetapi ia tidak akan menyerah.

"Ini benar-benar sulit tetapi saya belum menyerah karena petugas lain di tim mengatakan bahwa jika saya gagal, saya harus melakukan 100 kali burpee kapanpun dia mau! Ancaman itu membuat saya terus maju,” katanya.

"Saya merindukan kopi pagi dan sarapan pagi. Saya sering begadang dan makan makanan kedua atau ketiga, karena jika tidak, saya mulai merasa pusing di siang hari. Rasanya aneh,” sambungnya.

Baca Juga: Punya Pengalaman Seram Soal Kebiasaannya, Arya Saloka: Gue Orangnya Gampang Pelor

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalendar Islam di mana umat Islam melakukan ibadah berpuasa antara matahari terbit dan terbenam selama 30 hari.

"Saya sangat menghargai usaha Kevin kami bekerja di sebuah kantor kecil tetapi sulit untuk melihatnya makan siang di mejanya!” kata Sersan Hanif.

"Dia melakukannya dengan sangat baik. Selama hari kerja normal, ia biasanya suka minum beberapa cangkir dan sering mengatakan dia tersedak untuk menambah lagi minuman,” katanya.

Baca Juga: Ribuan Burung Kakatua Putih Invasi Kota di Australia, Bulu-bulu dan Kotoran Berserakan di Mana-mana

Sersan Hanif mengatakan bahwa Ramadhan membantunya untuk merenungkan rasa lapar dan rasa haus orang-orang di seluruh dunia yang kurang beruntung.

"Pada tahun-tahun sebelumnya saya akan membuka puasa dengan berbagai teman dan keluarga dan menghadiri masjid pada malam hari," katanya.

"Sayangnya karena pembatasan Covid-19 tahun ini saya belum dapat melakukan ini dan oleh karena itu hal ini semakin mempersulit,” sambungnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Segera Terbitkan Aturan SIKM pada Larangan Mudik Lebaran 2021

Sersan Hanif pun berterima kasih kepada Inspektur di tempat ia ditugaskan karena telah mendukungnya pada bulan Ramadhan tahun ini.

"Saya sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan tidak hanya kepada Kevin tetapi juga oleh Inspektur Paul Wall karena dia juga telah meluangkan waktu untuk mendukung dan menyemangati kami," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Manchester Evening News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah