PR BEKASI - Masjid Al Aqsa diserang Israel pada saat warga Palestina tengah melaksanakan salat Isya.
Lokasi masjid Al Aqsa berada di Kota Yarusalem Timur, peristiwa itu terjadi pada Jumat malam 7 Mei 2021 waktu setempat.
Hal ini berlangsung ketika ketegangan meningkat baru-baru ini. Membuat Israel dan Palestina kembali bersitegang selama berminggu-minggu sejak memasuki bulan Ramadhan 1442.
Setidaknya 205 warga Palestina dan enam petugas terluka dalam bentrokan di situs suci ketiga umat Islam sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari TRT World pada Sabtu, 8 Mei 2021.
Baca Juga: Diduga Komentari Bipang Ambawang, Fahri Hamzah: Dapur Presiden Nggak Beres
Petugas medis Palestina dan polisi Israel, mengatakan ribuan warga Palestina berhadapan dengan ratusan polisi Israel dengan perlengkapan anti huru hara.
Layanan darurat The Palestine Red Crescent mengatakan 88 orang kini telah dirawat di rumah sakit sementara sebagian besar yang terluka menderita luka di wajah dan mata akibat peluru karet dan pecahan peluru dari granat kejut.
Bentrokan itu adalah bentrokan terbaru, pada hari nahas itu terlihat pasukan Israel menembak dan membunuh dua warga Palestina setelah tiga pria diduga melepaskan tembakan ke pangkalan Israel di Tepi Barat.
Protes meletus ketika polisi Israel mengerahkan pasukan besar-besaran saat umat Islam melakukan sholat Isya di Al Aqsa selama bulan suci Ramadhan.
Polisi Israel diketahui telah menutup gerbang menuju Al Aqsa di dalam Kota Tua.
Lusinan warga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur yang diduduki berisiko digusur menyusul pertempuran hukum yang panjang dengan pemukim ilegal Israel, dan pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan polisi Israel di kota itu setiap malam sejak dimulainya bulan suci Ramadhan.
Kerusuhan telah menarik perhatian dari seluruh kawasan, dengan negara tetangga Yordania memperingatkan Israel terhadap langkah-langkah "provokatif" lebih lanjut.
Sekitar 70.000 jamaah menghadiri sholat Jumat terakhir Ramadhan di Al Aqsa, kata Palestinian Red Crescent yang mengawasi perkembangan di sana.
Ribuan protes setelah itu, mengibarkan bendera hijau Hamas dan meneriakkan slogan-slogan pro-Hamas sebelum bubar dengan damai.
Israel dan Palestina bersiap untuk lebih banyak kekerasan dalam beberapa hari mendatang.
Dalam beberapa hari terakhir, pengunjuk rasa bentrok dengan polisi dan pemukim ilegal atas ancaman penggusuran puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduk.
Beberapa keluarga Palestina di Sheikh Jarrah telah terlibat dalam pertempuran hukum jangka panjang dengan kelompok pemukim Israel yang mencoba memperoleh lahan di lingkungan utara Kota Tua itu.***