Masjid Al Aqsa Diserang Israel Saat Warga Palestina Laksanakan Salat Isya, 88 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

- 8 Mei 2021, 19:28 WIB
Masjid Al Aqsa diserang Israel pada saat warga Palestina melaksanakan ibadah salat Isya. Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam 8 Mei 2021.
Masjid Al Aqsa diserang Israel pada saat warga Palestina melaksanakan ibadah salat Isya. Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam 8 Mei 2021. /REUTERS/Ammar Awad

PR BEKASI - Masjid Al Aqsa diserang Israel pada saat warga Palestina tengah melaksanakan salat Isya.

Lokasi masjid Al Aqsa berada di Kota Yarusalem Timur, peristiwa itu terjadi pada Jumat malam 7 Mei 2021 waktu setempat.

Hal ini berlangsung ketika ketegangan meningkat baru-baru ini. Membuat Israel dan Palestina kembali bersitegang selama berminggu-minggu sejak memasuki bulan Ramadhan 1442.

Setidaknya 205 warga Palestina dan enam petugas terluka dalam bentrokan di situs suci ketiga umat Islam sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari TRT World pada Sabtu, 8 Mei 2021.

Baca Juga: Diduga Komentari Bipang Ambawang, Fahri Hamzah: Dapur Presiden Nggak Beres

Petugas medis Palestina dan polisi Israel, mengatakan ribuan warga Palestina berhadapan dengan ratusan polisi Israel dengan perlengkapan anti huru hara.

Layanan darurat The Palestine Red Crescent mengatakan 88 orang kini telah dirawat di rumah sakit sementara sebagian besar yang terluka menderita luka di wajah dan mata akibat peluru karet dan pecahan peluru dari granat kejut.

Bentrokan itu adalah bentrokan terbaru, pada hari nahas itu terlihat pasukan Israel menembak dan membunuh dua warga Palestina setelah tiga pria diduga melepaskan tembakan ke pangkalan Israel di Tepi Barat.

Baca Juga: Putin Tertawa Saat Tahu Menteri Pertanian Akan Ekspor Daging Babi ke Indonesia, Aktivis Kemanusiaan Buka Suara

Protes meletus ketika polisi Israel mengerahkan pasukan besar-besaran saat umat Islam melakukan sholat Isya di Al Aqsa selama bulan suci Ramadhan.

Polisi Israel diketahui telah menutup gerbang menuju Al Aqsa di dalam Kota Tua.

Lusinan warga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur yang diduduki berisiko digusur menyusul pertempuran hukum yang panjang dengan pemukim ilegal Israel, dan pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan polisi Israel di kota itu setiap malam sejak dimulainya bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Pemerintah India Izinkan Bajaj Sebagai Ambulance Darurat di Tengah Lonjakan Covid-19, Layanan Diberikan Gratis

Kerusuhan telah menarik perhatian dari seluruh kawasan, dengan negara tetangga Yordania memperingatkan Israel terhadap langkah-langkah "provokatif" lebih lanjut.

Sekitar 70.000 jamaah menghadiri sholat Jumat terakhir Ramadhan di Al Aqsa, kata Palestinian Red Crescent yang mengawasi perkembangan di sana.

Ribuan protes setelah itu, mengibarkan bendera hijau Hamas dan meneriakkan slogan-slogan pro-Hamas sebelum bubar dengan damai.

Baca Juga: Fadjroel Rachman Sebut Bipang Terbuat dari Beras, Fadli Zon: Ketimbang Ngeles, Sebaiknya Minta Maaf Saja

Israel dan Palestina bersiap untuk lebih banyak kekerasan dalam beberapa hari mendatang.

Dalam beberapa hari terakhir, pengunjuk rasa bentrok dengan polisi dan pemukim ilegal atas ancaman penggusuran puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduk.

Beberapa keluarga Palestina di Sheikh Jarrah telah terlibat dalam pertempuran hukum jangka panjang dengan kelompok pemukim Israel yang mencoba memperoleh lahan di lingkungan utara Kota Tua itu.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x