Media Asing Soroti Kehidupan Penganut Yahudi di Indonesia

- 15 Mei 2021, 19:26 WIB
Media asing asal Israel soroti kehidupan penganut Yahudi di Indonesia salah satunya yakni Yaakov Baruch dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Media asing asal Israel soroti kehidupan penganut Yahudi di Indonesia salah satunya yakni Yaakov Baruch dari Minahasa, Sulawesi Utara. /Vinnews


PR BEKASI – Media asing asal Israel, Arutz Sheva 7 menyoroti kehidupan penganut Yahudi Indonesia yang diketahui sebagai negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia.

Salah satu penganut Yahudi yang saat ini masih tersisa adalah Yaakov Baruch yang diketahui merupakan seorang rabi Yahudi dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Dirinya mengaku menutupi identitasnya sebagai seorang Yahudi dengan tidak menggunakan kippah (kopiah Yahudi) di tempat umum dikarenakan dirinya sempat mendapat teror dari beberapa orang tak dikenal.

“Saya pernah diteriaki Yahudi gila oleh beberapa orang saat bersama istri saya jalan-jalan di mal. Tetapi itu tak terjadi lagi setelah saya menutupi identitas Yahudi,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arutz Sheva 7.

Baca Juga: Kutuk Keras Tindakan Kejahatan Terhadap Palestina, Neturei Karta: Israel Telah Menyimpang dari Ajaran Yahudi

Menurut pengakuan Yaakov Baruch, saat ini ada sekitar 200 penganut Yahudi yang tinggal di Indonesia.

“Saat ini ada kurang lebih 200 Orang Yahudi Indonesia, mereka tinggal tersebar di seluruh penjuru nusantara,” katanya.

Diketahui, mayoritas penganut Yahudi di Indonesia merupakan keturunan pedagang dari Eropa dan Irak yang datang ke Indonesia sebelum Perang Dunia ke-2.

Salah satu wilayah yang diketahui memiliki jumlah penganut Yahudi yang signifikan adalah di Minahasa, Sulawesi Utara.

Baca Juga: Sebut Israel Gempur Palestina demi Bisa Eksis, Pemuka Yahudi: Mereka Butuh Perang Agar Dapat Simpati

Hal tersebut terlihat dari berdirinya sebuah tugu menorah raksasa yang merupakan simbol Yahudi di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara setinggi 62 kaki yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar di dunia.

Selain itu, di Minahasa juga terdapat satu-satunya rumah ibadah bagi penganut Yahudi di Indonesia yang bernama Sinagoga Shaar Hasyamayim.

Sebelumnya, terdapat juga sebuah sinagoga di Surabaya, Jawa Timur yang bernama Sinagoga Beit Hashem.

Namun, pada 2013 lalu bangunan yang dibangun pada 1948 tersebut dihancurkan oleh juru kunci sinagoge.

Baca Juga: Biadab! Warga Yahudi Keroyok Pria Arab, Aksinya Disiarkan Langsung di Stasiun TV Israel

Yaakov Baruch mengatakan, penganut Yahudi mempunyai beberapa kesulitan tinggal di Indonesia, salah satunya adalah mencari makanan yang halal bagi mereka, atau yang dalam Bahasa Ibrani disebut kosher.

Makanan dinyatakan kosher bila memenuhi semua kriteria yang diberlakukan oleh hukum Yahudi terhadap makanan.

Hal-hal yang membatalkannya dapat merentang dari adanya campuran daging dan susu, hingga penggunaan bahan dari Israel yang belum dikenai persepuluhan dengan semestinya.

Atau bahkan karena digunakannya alat-alat masak yang sebelumnya telah digunakan untuk makanan non-kosher.

Selain itu, penganut Yahudi di Indonesia juga tak bisa mencantumkan agamanya di KTP karena Pemerintah Indonesia hanya mengakui enam agama, yaitu Islam, Kristen, katolik, Budhha, Hindu, dan Kong Hu Chu.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Arutz Sheva Israel National News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah