Baca Juga: Arab Saudi Kecam Serangan Israel terhadap Palestina: Yerusalem Timur adalah Tanah Palestina
Proyek arkeologi bersama juga dibahas sebagai bidang utama kolaborasi, dan tercatat bahwa hubungan historis antara negara-negara tersebut telah terjalin selama lebih dari 2.000 tahun.
Perjanjian tersebut akan membuat kedua negara bekerja sama untuk menangani masalah-masalah yang menjadi perhatian global.
Seperti perlindungan warisan berwujud dan tidak berwujud, melawan perdagangan ilegal properti budaya dan dampak perubahan iklim.
Kedua negara menggaris bawahi rasa hormat dan komitmen mereka untuk pekerjaan UNESCO.
Hal ini terjadi karena Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (ICUN) melaporkan bahwa sepertiga dari situs warisan alam dunia berada dalam ancaman.
"Saat transformasi budaya Arab Saudi terus berjalan, kami menyambut hubungan yang lebih dekat dengan teman-teman Yunani kami," kata Pangeran Badr setelah pertemuan.
"Kedua negara kami memiliki warisan yang dalam dan kaya, yang telah berlangsung ribuan tahun, dan pandangan bersama tentang kekuatan positif dari pertukaran budaya dan kebutuhan untuk perlindungan dan pelestariannya," katanya, menyambungkan.
Dia mengatakan, di saat Arab Saudi ingin berbagi budayanya dengan dunia, wawasan dan pengalaman Yunani menawarkan banyak hal pada mereka.