Baca Juga: Berbahaya, Jerman Resmi Masukkan Kelompok Anti-Islam PEGIDA ke Dalam Daftar Gerakan Ekstremis
Bangunan dengan menara persegi tinggi itu akan berisi ruangan terpisah untuk ibadah tiga agama tersebut dan area umum untuk pertemuan.
Diketahui bahwa Kepala Dewan Pusat Yahudi Jerman dan Dewan Pusat Muslim menyambut baik proyek tersebut.
"Proyek House of One mengirimkan sinyal penting saat ini," kata Heinrich Bedford-Strohm, kepala gereja Protestan di Jerman, kepada media RND.
"Anti-Semitisme dan Islamofobia meningkat. Tapi mereka membawa orang ke arah yang salah, mereka menyulut kebencian dan berpotensi menyebabkan kekerasan," kata Heinrich, melanjutkan.
Baca Juga: Mengejutkan! Meski di Jerman, Ternyata Jozeph Paul Zhang Masih Berpaspor WNI dan Halal untuk Diburu
Pekerjaan konstruksi yang dimulai setelah 10 tahun perencanaan, akan memakan waktu empat tahun dan menghabiskan biaya 47.3 juta euro atau Rp825 miliar.
Pemerintah Jerman memberikan donasi 20 juta euro atau Rp348.8 miliar, pemerintah kota Berlin 10 juta euro atau Rp174 miliar, dan sisanya akan datang dari donatur lain, termasuk sumbangan dari luar negeri.
Tempat ibadah tiga agama itu akan dibangun di atas situs gereja abad ke-13 yang dihancurkan oleh pemerintah Komunis Jerman Timur pada tahun 1960-an.
Dibangunnya tempat ibadah tiga agama di bawah satu atap tersebut membuktikan warga Jerman memiliki toleransi beragama.***