Soroti Konflik Dunia, 'House of One' Akan Dibangun di Berlin

- 28 Mei 2021, 13:13 WIB
Ilustrasi salat. Warga jerman yang terbentuk dalam beberapa kelompok agama akan membangun House of One seiring soroti konflik dunia.
Ilustrasi salat. Warga jerman yang terbentuk dalam beberapa kelompok agama akan membangun House of One seiring soroti konflik dunia. /Freepik/rawpixel.com

 


PR BEKASI - Jerman menjadi salah satu negara di Eropa yang menjadi sorotan warga dunia soal toleransi beragama.

Pasalnya dikabarkan bahwa tempat ibadah tiga agama akan dibangun di bawah atap yang sama.

Dilaporkan bahwa sekelompok Muslim, Yahudi dan Kristen pada Kamis, 27 Mei 2021 lalu melakukan upacara peletakan batu pertama di bangunan.

Tempat tersebut diketahui yang akan menampung masjid, sinagog, dan gereja dalam satu atap sebagai simbol dialog lintas agama di ibu kota Jerman, Berlin.

Baca Juga: Ribuan Warga Demonstran 'Anti-Corona' Kembali Banjiri Kota Berlin Jerman Tolak Lockdown

Hal itu terjadi beberapa hari setelah aksi protes digelar di Berlin atas konflik antara Israel dan Palestina di Gaza.

Tak hanya itu, pada saat para politisi memperingatkan meningkatnya anti-Semitisme di Jerman, "House of One" menawarkan aksi konkret untuk dialog lintas agama, kata para pendirinya.

"Penting agar konflik dunia yang dramatis dapat didiskusikan di ibu kota Jerman dan masyarakat memiliki panggung untuk menyoroti masalah di negara mereka dan mengungkapkan pendapat mereka," kata Wali Kota Berlin Michael Mueller pada upacara itu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters,m pada Jumat, 28 Mei 2021.

"Tapi kebencian dan kekerasan, anti-Semitisme dan Islamofobia, rasisme dan hasutan tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita," katanya.

Baca Juga: Berbahaya, Jerman Resmi Masukkan Kelompok Anti-Islam PEGIDA ke Dalam Daftar Gerakan Ekstremis

Bangunan dengan menara persegi tinggi itu akan berisi ruangan terpisah untuk ibadah tiga agama tersebut dan area umum untuk pertemuan.

Diketahui bahwa Kepala Dewan Pusat Yahudi Jerman dan Dewan Pusat Muslim menyambut baik proyek tersebut.

"Proyek House of One mengirimkan sinyal penting saat ini," kata Heinrich Bedford-Strohm, kepala gereja Protestan di Jerman, kepada media RND.

"Anti-Semitisme dan Islamofobia meningkat. Tapi mereka membawa orang ke arah yang salah, mereka menyulut kebencian dan berpotensi menyebabkan kekerasan," kata Heinrich, melanjutkan.

Baca Juga: Mengejutkan! Meski di Jerman, Ternyata Jozeph Paul Zhang Masih Berpaspor WNI dan Halal untuk Diburu

Pekerjaan konstruksi yang dimulai setelah 10 tahun perencanaan, akan memakan waktu empat tahun dan menghabiskan biaya 47.3 juta euro atau Rp825 miliar.

Pemerintah Jerman memberikan donasi 20 juta euro atau Rp348.8 miliar, pemerintah kota Berlin 10 juta euro atau Rp174 miliar, dan sisanya akan datang dari donatur lain, termasuk sumbangan dari luar negeri.

Tempat ibadah tiga agama itu akan dibangun di atas situs gereja abad ke-13 yang dihancurkan oleh pemerintah Komunis Jerman Timur pada tahun 1960-an.

Dibangunnya tempat ibadah tiga agama di bawah satu atap tersebut membuktikan warga Jerman memiliki toleransi beragama.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x