Network
PR BEKASI – Ribuan demonstran yang meragukan virus Corona melakukan protes terhadap pembatasan yang dilakukan akibat pandemi di Berlin, Jerman setelah pengadilan menyetujui pelaksanaan demonstrasi pada Sabtu, 29 Agustus 2020.
Diperkirakan ada sebanyak 22 ribu demonstran anti-penggunaan masker berpartisipasi dalam aksi tersebut.
Polisi telah menyiapkan kekuatan untuk memantau apakah orang-orang yang melakukan protes menggunakan masker dan menerapkan praktik social distancing.
Baca Juga: Telat Latihan karena Ketiduran, Dua Pemain Timnas U-19 Dicoret Sebelum Berangkat ke Kroasia
“Kita harus mempertahankan kebebasan kita,” ucap salah seorang siswa yang mengikuti demonstrasi, Christina Holz, dilansir Pikikranrakyat-Bekasi.com dari situs Euronews.
Pemerintah Berlin sebelumnya melarang aksi demonstrasi tersebut karena khawatir para demonstran tidak akan melakukan persyaratan social distancing atau mengenakan masker wajah.
Pihak penyelenggara aksi protes dan para pendukungnya merasa marah dengan keputusan tersebut dan membanjiri media sosial dengan pesan yang menyatakan bahwa bagaimana pun mereka akan tetap melaksanakan aksi demonstrasi tersebut, dengan beberapa orang yang menuntut kekerasan.
Tapi pada jumat malam, pengadilan administratif Berlin berpihak kepada para demonstran dan mengatakan tidak ada indikasi pihak penyelenggara “sengaja mengabaikan” aturan social distancing dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Penyerangan Mapolsek Ciracas Diduga Karena Berita Hoaks Prada MI
