"Penerbitan semua nama, fungsi, dan alamat lembaga-lembaga muslim telah melewati batas yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata kelompok itu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, pada Senin, 31 Mei 2021.
Hal itu pun tak luput dari sorotan Kelompok Komunitas Agama Islam di Austria (IGGOE).
Mereka memperingatkan agar tidak menstigmatisasi semua Muslim yang tinggal di Austria sebagai potensi bahaya bagi masyarakat dan tatanan hukum demokratis di negara itu.
"Kampanye ini memicu rasisme dan mengekspos warga muslim pada risiko keamanan besar-besaran," kata IGGOE.
Seperti diketahui, Menteri Integrasi, Susanne Raab meluncurkan situs Peta Nasional Islam ini pada Kamis lalu.
Menurutnya, peta itu tidak ditujukan untuk mencurigai umat Islam secara umum.
"Tujuannya untuk melawan ideologi politik, bukan agama," kata dia.
Sementara itu, laporan serangan anti-Muslim di Austria meningkat sejak serangan mematikan di Wina pada November lalu.