Tak hanya itu, tingkat kesuburan di Kepang juga termasuk rendah, dengan perkiraan jumlah kelahiran per wanita hanya 1,34 persen.
Diketahui, Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia, dengan angka kelahiran di negara itu terus menurun sejak 1973.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan sejumlah pasangan memilih untuk menunda pernikahan.
Baca Juga: Jepang Bakal Buang Limbah Nuklir ke Laut, Anggota DPR Desak Pemerintah Waspadai Hal Ini
Kebanyakan kaum muda di Jepang memilih untuk fokus pada karier ketimbang membangun hubungan rumah tangga dan memiliki anak.
Sebelumnya, mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pernah menyebut angka kelahiran yang rendah sebagai 'krisis nasional'.
Menurutnya, hal tersebut menandai bahwa Jepang perlu menyiapkan serangkaian reformasi yang dapat membantu meringankan beban bagi kaum muda yang enggan memiliki anak.***