Jepang Bakal Buang Limbah Nuklir ke Laut, Anggota DPR Desak Pemerintah Waspadai Hal Ini

- 17 April 2021, 17:51 WIB
Ilustrasi limbah nuklir.
Ilustrasi limbah nuklir. /Pikiran Rakyat

PR BEKASI - Jepang berencana akan membuang limbah cair radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Batan) menilai cara yang dilakukan jepang sudah tepat.

Kendati demikian, anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto mengimbau untuk Indonesia melalui Batan dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk memantau dan mengkaji rencana tersebut.

Baca Juga: Makan Sahur Agar Tetap Penuhi Energi dan Gizi Saat Puasa, Simak Tipsnya

"Kedua lembaga tersebut diharapkan dapat memberi masukan kepada Pemerintah untuk mengambil tindakan-tindakan yang dipandang perlu," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dari informasi yang telah diketahui, pemerintah Jepang sedang merencanakan proyek pembuangan limbah.

Proyek pembuangan limbah cair radioaktif dari air pendingin bekas PLTN Fukushima ke laut sebanyak 1,25 juta ton.

Baca Juga: HRS Raih Gelar Ph.D di Dalam Tahanan, Musni Umar: Ulama Kita Tak Hanya Jago Mimbar, Tapi Mumpuni di Akademik

Menurut keterangan Jepang, limbah tersebut akan diolah sebelum dibuang, guna mencapai baku mutu limbah cair.

Rencana tersebut diketahui sudah mendapatkan dukungan dari dari Badan Tenaga Nuklir Internasional (IAEA).

Menurut Mulyanto, meski Pemerintah Jepang sudah mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke luat, namun Indonesia perlu berhati-hati.

Baca Juga: Bukan Polisi, Ternyata Ini Profesi Tersangka Penganiaya Perawat RS Siloam

"Sebagai Negara yang berdaulat, Indonesia harus waspada atas rencana pembuangan limbah nuklir Jepang ini karena risiko kemungkinan mengalirnya limbah radioaktif tersebut masuk ke dalam wilayah perairan Indonesia bersama dengan dinamika arus laut tetap terbuka," kata Mulyanto.

"Bila ini terjadi maka pengaruh radioaktif lingkungan melalui jalur kritis rantai makanan dapat masuk ke dalam tubuh dan memberikan paparan radiasi internal kepada masyarakat. Hal ini tentu harus kita hindari," ujarnya melanjutan.

Menurutnya, Indonesia tidak dapat mengabaikan persoalan. Pasalnya, letak geografis Indonesia dinilainya tidak terlalu jauh dengan Jepang.

Baca Juga: Produsen Susu Korsel Jadi Sorotan Usai Klaim Produk Yogurt Bisa Bunuh Virus Corona

Oleh karena itu, kemungkinan limbah tersebut masuk ke dalam wilayah perairan Indonesia juga cukup besar.

Terutama untuk wilayah yang akan terdampak yaitu Sulawesi bagian Utara, Kalimantan bagian Utara dan Maluku bagian Utara.

"Kita tahu Jepang termasuk negara yang cukup berhati-hati dalam mengelola program nuklirnya. Karena itu sikap kita harus obyektif proporsional sesuai dengan tingkat kepentingan nasional kita," ujar Mulyanto.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x