PR BEKASI – Pentagon menyatakan keprihatinannya terhadap kemungkinan Korea Utara yang memproduksi ulang bahan bakar nuklir untuk bahan baku bom.
Hal tersebut berdasarkan laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, 2 Maret 2021 yang diprediksi kegiatan semacam itu dapat meningkatkan ketegangan dengan Pyongyang.
Aktivitas Korea Utara yang disorot minggu ini oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat dimaksudkan untuk mendapatkan perhatian pemerintahan Joe Biden dan sebagai alat tawar-menawar untuk pers. untuk keringanan sanksi.
Menurut Laksamana Muda Michael Studeman, kepala intelijen untuk komando Indo-Pasifik AS, Pemerintahan Joe Biden saat ini sedang meninjau kebijakan AS-Korea Utara.
Baca Juga: Viral Video Penembakan Dirinya, Gus Idris: Itu Murni Serangan Sihir, Pelakunya Bukan Manusia
Baca Juga: Kebut Vaksinasi, Gibran Klaim Penyebaran Covid-19 di Solo Terkendali
Baca Juga: Jokowi Putuskan Cabut Perpres Investasi Miras, Mantan Menteri Agama Ucapkan Terima Kasih
"Kami mengawasi ini. Dan sangat memprihatinkan ke mana Korea Utara ingin pergi," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Rabu, 3 Maret 2021.
Dalam sebuah pernyataan kepada Dewan Gubernur IAEA pada Senin, 1 Maret 2021, Direktur Jenderal PBB, Rafael Mariano Grossi, merujuk pada aktivitas di fasilitas nuklir Yongbyong dan Kangson Korea Utara.