China Tak Serahkan Data Soal Asal Usul Covid-19, WHO: Kami Tak Bisa Memaksa

- 8 Juni 2021, 15:27 WIB
China dikabarkan tidak menyerahkan data soal asal usul Covid-19. WHO berikan tanggapan dan sebut pihaknya tak bisa memaksa.
China dikabarkan tidak menyerahkan data soal asal usul Covid-19. WHO berikan tanggapan dan sebut pihaknya tak bisa memaksa. /Twitter/@pksinghcit


PR BEKASI - Asal usul Covid-19 masih menjadi polemik yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Seperti diketahui bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah melakukan investigasi atau internasional ke Wuhan, China.

Tujuannya yakni untuk menemukan asal usul Covid-19, agar dapat dianalisis lebih lanjut seiring upaya penanggulangan pandemi Covid-19.

Namun, WHO pun tidak akan dan tak bisa memaksa China untuk menyerahkan data asal usul Covid-19.

Baca Juga: WHO Ratakan Distribusi, Minta Perusahaan Farmasi Donasikan 50 Persen Vaksin Covid-19 Melalui COVAX

Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Program Gawat Darurat WHO, Mark Ryan, ketika ditanyai soal bagaimana WHO akan mendesak China kooperatif dalam investigasi asal usul Covid-19 berikutnya.

Ryan mengatakan bahwa pihak WHO tidak memiliki wewenang untuk hal tersebut.

Sehingga, menurut Ryan, apa yang bisa dilakukan WHO saat ini adalah mengimbau dan mengharapkan China untuk kooperatif.

Jika Cina tetap tidak mau, lanjut Ryan, maka WHO akan mengandalkan kemampuan investigasinya sendiri.

Baca Juga: WHO Sebut 200.000 Warga Palestina Butuhkan Bantuan Kesehatan

Selanjutnya, Ryan pun berkata WHO akan meningkatkan studi asal usul Covid-19 ke tingkatan terbaru.

"Kami tidak memiliki kemampuan untuk mendesak siapapun dalam konteks ini," kata Ryan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Selasa, 8 Juni 2021.

"Kami sepenuhnya mengharapkan kooperasi, input, dan support dari seluruh negara anggota WHO," kata Ryan, melanjutkan.

Sebelumnya, WHO berencana untuk menginvestigasi kembali asal usul Covid-19 di Wuhan, China.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Akhirnya disahkan WHO, Akan Masuk pada Program COVAX

Menurut sejumlah pakar yang terlibat dalam investigasi awal tersebut, data yang didapatkan kurang lengkap karena China dinilai tidak sepenuhnya terbuka.

Oleh karenanya, mereka tidak menyakini kesimpulan awal pada Januari lalu akurat.

Pada kesimpulan awal yang dibuat para pakar WHO, Covid-19 tidak berasal dari China ataupun laboratorium virologi.

Mereka mengatakan bahwa temuan menunjukkan virus berasal dari luar China dengan hewan liar sebagai pembawanya, baik dalam kondisi hidup ataupun mati.

Baca Juga: Cegah Kondisi Semakin Buruk, WHO Minta Perjanjian Internasional Soal Pandemi Covid-19 Segera Digelar

Sementara itu, sejumlah pakar epidemi di luar WHO, salah satunya yakni Penasihat Medis Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci, menyakini hal yang sama.

Namun, beberapa pekan terakhir, skenario Covid-19 berasal dari laboratorium virologi Wuhan menguat.

Berbagai laporan intelijen mendapati skenario tersebut memungkinkan.

Salah satu laporan datang dari Laboratorium Nasional AS yang mulai melakukan investigasi mandiri sejak Mei 2020.

Baca Juga: Cegah Stigma, WHO Bakal Beri Nama Baru untuk Varian Virus Covid-19

Selanjutnya, Presiden AS, Joe Biden bahkan meminta agensi-agensi intelijennya untuk menginvestigasi ulang hipotesis itu.

Per berita ini dibuat, WHO belum mengungkapkan seperti apa rencana investigasi barunya.

China juga belum berkomentar apapun soal rencana investigasi ulang.

Sebelumnya, China pun menentang investigasi asal usul Covid-19 di Wuhan.

Lantaran hal tersebut dinilai oleh China sebagai bentuk tuduhan politis dan hanya menyudutkan pihaknya.

Jadi, sampai saat ini sejumlah pihak masih mejunggu rencana terbaru WHO.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x