Siapakah Naftali Bennet? PM Baru Israel yang Menentang Keras Kemerdekaan Palestina

- 14 Juni 2021, 14:55 WIB
PM Israel baru, Naftali Bennett.
PM Israel baru, Naftali Bennett. /Ammar Awad/REUTERS

Naftali Bennett dengan keras mengkritik Netanyahu setelah dia setuju untuk memperlambat pembangunan permukiman di bawah tekanan dari mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mencoba dan gagal untuk menghidupkan kembali proses perdamaian di awal masa jabatan pertamanya.

Naftali Bennett sempat menjabat sebagai kepala dewan pemukim Tepi Barat, Yesha, sebelum memasuki Knesset pada 2013. Bennett kemudian menjabat sebagai menteri kabinet urusan diaspora, pendidikan dan pertahanan di berbagai pemerintahan yang dipimpin Netanyahu.

Baca Juga: 184.842 Peserta Lolos SBMPTN 2021, Ini Rinciannya

"Dia adalah pemimpin sayap kanan, garis keras keamanan, tetapi pada saat yang sama sangat pragmatis," kata Yohanan Plesner, kepala Institut Demokrasi Israel, yang telah mengenal Bennett selama beberapa dekade dan bertugas bersamanya di militer.

Netanyahu dan Naftali Bennett yang merupakan ayah dari empat anak, sama-sama memiliki pendekatan yang keras terhadap konflik Timur Tengah. Namun, keduanya memiliki hubungan yang tegang selama bertahun-tahun.

Naftali Bennett menjabat sebagai kepala staf Netanyahu selama dua tahun, tetapi mereka berpisah setelah perselisihan misterius yang oleh media Israel dikaitkan dengan istri Netanyahu, Sara, yang memiliki pengaruh besar atas lingkaran dalam suaminya.

Baca Juga: Pendaftaran Jalur Mandiri Unsoed 2021, Berikut Jadwal, Persyaratan, Cara Mendaftar, hingga Biaya Seleksinya

Naftali Bennett berkampanye sebagai pendukung sayap kanan menjelang pemilihan Maret lalu, dan menandatangani janji di TV nasional yang mengatakan dia tidak akan pernah membiarkan Yair Lapid, seorang sentris dan saingan utama Netanyahu, menjadi perdana menteri.

Tetapi ketika menjadi jelas bahwa Netanyahu tidak dapat membentuk koalisi yang berkuasa, itulah yang dilakukan Bennett, setuju untuk menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Lapid, arsitek koalisi baru.

Para pendukung Netanyahu telah mencap Bennett sebagai pengkhianat, dengan mengatakan dia menipu pemilih. Tapi Bennett membela keputusannya sebagai langkah pragmatis yang bertujuan untuk menyatukan negara dan menghindari pemilihan putaran kelima.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: The Hindu Bussines Line


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x