"Setelah tim medis dan teknis menerima dan memeriksa batch pertama, dan ditemukan bahwa dosisnya tidak sesuai dengan spesifikasi teknis seperti yang telah disepakati sebelumnya," kata Mai Al-Kaila selaku Menteri Kesehatan Palestina.
Al-Kaila juga menambahkan bahwa tanggal kadaluarsa dosis vaksin Covid-19 tersebut sudah hampir habis.
''Oleh karena itu, kami menghubungi Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh, dan keputusan dibuat untuk membatalkan kesepakatan,'' katanya, menambahkan.
Juru bicara pemerintah, Ibrahim Melhem mengatakan bahwa batch awal dari kesepakatan yang dibatalkan itu akhirnya dikembalikan kepada Israel.
Menurut Our World in Data, Israel telah berhasil menurunkan jumlah kasus baru Covid-19 sejak vaksinasi pertama dimulai beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Kepala Desainer Mode Zara Dikecam Netizen Usai Kirim Pesan pada Model Asal Palestina
Selain itu, hingga saat ini sekitar 56.9 persen penduduk Israel telah divaksinasi secara penuh.
Langkah itu dilakukan setelah serangkaian kritik yang ditujukan kepada Israel karena diduga melanggar hukum internasional dengan menahan vaksin dari Palestina.
Sekelompok Demokrat di DPR AS kemudian menyerukan Israel untuk memvaksinasi tetangganya dengan benar.