Di samping 3.787 potongan tulang, penyelidik juga menemukan kartu identitas dan barang-barang lainnya dari orang-orang yang hilang di daerah itu beberapa tahun lalu, yang menunjukkan bahwa dugaan kejahatan itu sudah berlangsung lama.
Selama penggalian, polisi juga menemukan 91 foto, delapan ponsel, perhiasan wanita, dan kaset video, yang mereka yakini berisi rekaman pria yang merekam para korban.
Jaksa mengatakan bahwa jumlah fragmen tulang yang ditemukan menunjukkan bahwa tersangka melakukan mutilasi pada tubuh korban menjadi potongan-potongan kecil sebelum menyembunyikan barang bukti di bawah kamar di rumahnya.
Mereka mengungkapkan bahwa Andrés adalah seorang tukang daging dan diduga telah membunuh korban terakhirnya.
"Fragmen tulang sedang dilakukan pembersihan dengan hati-hati untuk mengidentifikasi bagian tubuh para korban dan posisi anatominya, hal itu dilakukan menentukan perkiraan jumlah korban," tulis laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Newsweek.
"Analisis ini menunjukkan bahwa hingga saat ini, fragmen tulang yang ditemukan kemungkinan adalah milik 17 orang," tambahnya.
Penyidik mengungkapkan bahwa Andrés ditangkap karena korban terakhirnya adalah istri komandan polisi yang dia kenal secara pribadi.
Andrés seharusnya menemani wanita itu dalam perjalanan belanja pada hari dia menghilang, menyebabkan petugas mencurigainya ketika dia tidak kembali ke rumah.