Pakistan Dukung Lagi China Usai Insiden Muslim di Xinjiang: Hubungan Kami Sangat Kuat

- 3 Juli 2021, 20:05 WIB
Imran Khan menerima pernyataan China dan memuji langkahnya di Xinjian.
Imran Khan menerima pernyataan China dan memuji langkahnya di Xinjian. /REUTERS/Saiyna Bashir/REUTERS

PR BEKASI - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, telah menyatakan kembali dukungan negaranya pada pemerintah China mengenai kebijakan di provinsi Xinjiang yang mayoritasnya muslim.

Di samping membahas Xinjiang, Imran Khan juga memuji sistem satu partai China sebagai model yang lebih baik bagi masyarakat dibanding demokrasi elektoral.

Imran Khan berbicara pada anggota media berita China yang mengunjungi Islamabad, Pakistan, sebagai bagian dari perayaan 100 tahun Partai Komunis China pada Kamis, 1 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Rayakan 100 Tahun Partai Komunis China, Xi Jinping Desak Anggota untuk Setia dan Dedikasikan Hidup 

Kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) menuduh China melakukan penyiksaan massal, sistematis, dan meluas yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan pada muslim di Xinjiang.

Dalam laporan bulan lalu, Amnesty International menyebut situasi di Xinjiang sebagai distopia pemandangan neraka.

Mereka juga mengutip keterangan dari lusinan saksi yang menyebut adanya pencucian otak, penyiksaan, dan penghapusan identitas budaya.

Namun, Imran Khan secara teratur menyerukan tindakan internasional terhadap Islamofobia, khususnya di negara Eropa, menyatakan dia puas akan penolakan pemerintah China atas pelanggaran apa pun.

Baca Juga: Pemerintah China Akhirnya Usulkan Aturan untuk Harga e-commerce Ilegal 

“Interaksi kami dengan pejabat China, versi apa yang terjadi di Xinjiang benar-benar berbeda dengan versi yang kami dengar dari media Barat dan pemerintah Barat,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

“Karena kami memiliki hubungan yang sangat kuat dengan China dan karena kami memiliki hubungan berdasarkan kepercayaan," sambungnya.

Dia pun menyatakan benar-benar menerima versi pernyatan China, perihal apa yang disebut sebagai program China di Xinjiang.

Pakistan berbagi hubungan strategis lama dengan tetangga timur lautnya, China, yang telah menginvestasikan lebih dari puluhan miliar dolar di negara tersebut melalui proyek Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).

Baca Juga: Xi Jinping Janjikan 'Penyatuan Kembali' China dengan Taiwan pada Ulang Tahun ke-100 Partai Komunis 

Dia juga melemparkan pujian soal sistem pemerintahan satu partai di China, yakni Partai Komunis China dengan mengontrol negara.

"BPK adalah model yang unik. Sampai sekarang, kami diberitahu kalau cara terbaik masyarakat memperbaiki diri adalah sistem demokrasi Barat," ujar Imran Khan.

Dia menyatakan BPK merupakan model alternatif saat ini dan mengalahkan sistem demokrasi Barat.

Imran Khan mengungkapkan, demokrasi elektoral mengejar masyarakat dalam hal reformasi dan memuji fleksibilitas model China.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu, 4 Juli 2021: Leo dan Virgo, Keuntungan Finansial Menghampiri Anda 

"Sampai sekarang, perasaan bahwa demokrasi elektoral adalah cara terbaik mendapatkan pemimpin berdasarkan prestasi dan kemudian meminta tanggung jawab pemimpin," ucapnya.

"Tapi apa yang dilakukan BPK adalah tanpa demokrasi elektoral sebenarnya telah mencapai jauh lebih baik," sambung Imran Khan.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah