PM India Ganti 12 Menteri di Kabinetnya Lantaran Tak Becus Tangani Pandemi Covid-19

- 8 Juli 2021, 18:15 WIB
Perdana Menteri India, Narendra Modi mengganti 12 menteri di kabinetnya dengan menteri-menteri muda dengan harapan bisa lebih mampu menangani pandemi Covid-19.
Perdana Menteri India, Narendra Modi mengganti 12 menteri di kabinetnya dengan menteri-menteri muda dengan harapan bisa lebih mampu menangani pandemi Covid-19. /Reuters/Brendan Mcdermid

PR BEKASI - Perdana Menteri India Narendra Modi merobak kabinet yang dia pimpin di tengah pandemi Covid-19.

Dilaporkan bahwa ada 12 menteri di kabinet Narendra Modi yang mengundurkan diri karena dianggap tidak mampu menangani pandemi Covid-19 di India.

PM Modi pun melantik 12 menteri sebagai pengganti menteri lama, dengan harapan bisa lebih efektif menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bandingkan dengan Uighur, Aktivis Australia: India Sedang Rencanakan Genosida Terhadap Umat Muslim

Menteri Kesehatan Dr Harsh Vardhan, Menteri Pendidikan Ramesh Pokhriyal Nishank, Menteri Hukum, Elektronika dan Teknologi Informasi Ravi Shankar Prasad dan Menteri Lingkungan Prakash Javadekar juga mengundurkan diri yang dilansir dalam channelnewsasia.

Menteri Hukum, Elektronika dan Teknologi Informasi Ravi Shankar Prasad terlibat dalam perdebatan sengit dengan Twitter mengenai peraturan internet baru India, yang menurut para aktivis digital dapat membatasi bicara daring dan privasi.

Lima belas menteri Kabinet dan 28 menteri muda dilantik oleh Presiden Kovind pada upacara di istana kepresidenan pada hari Rabu. Delapan menteri junior diangkat ke peringkat Kabinet.

Baca Juga: Suntik Vaksin Covid-19 Tanpa Sarung Tangan, Politisi India Ini Ngeyel Ogah Mengaku Salah

Portofolio menteri baru diharapkan akan diumumkan Rabu atau Kamis malam.

Modi juga mempertahankan Menteri Dalam Negeri Amit Shah, Menteri Pertahanan Rajnath Singh, Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman dan Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar.

Ini adalah perombakan kabinet pertama sejak Modi kembali berkuasa untuk masa jabatan kedua pada 2019.

Baca Juga: Covid-19 Kian Mengganas, Agoes Aufiya: yang Dulu Terjadi di India, Kini Terulang di Indonesia

Pemerintah menghadapi peningkatan kritik mengenai penanganan pandemi Covid-19.

Vardhan, yang bertanggung jawab atas Kementerian Kesehatan serta Kementerian Sains dan Teknologi, memulai reaksi atas pandemi itu.

"Dalam satu sapuan bersih, Anda membuat menteri senior disingkirkan. Pemerintah telah mengakui dengan perubahan ini bahwa mereka telah gagal total dalam menangani pandemi sebagaimana mestinya,” kata Nilanjan Mukhopadhyay, seorang jurnalis dan analis politik terkenal, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari CNA pada Kamis, 8 Juli 2021.

Baca Juga: Niat Dapatkan Vaksin Covid-19, Ribuan Warga India Malah Disuntik Vaksin Palsu Berisi Air Garam

India telah mencatat 400.000 kematian akibat Covid-19 sejak pandemi dimulai.

Sehingga India merupakan angka kematian tertinggi ketiga di negara mana pun yang telah terjadi selama dua bulan terakhir ketika varian delta virus mengoyak negara India dan membuat sistem kesehatan menjadi kewalahan karena pandemi tersebut.

Kasus baru menurun setelah melebihi 400.000 sehari di bulan Mei, tetapi pihak berwenang sedang mempersiapkan kemungkinan gelombang lain dan mencoba untuk meningkatkan vaksinasi.

Baca Juga: 800 Kilogram Tinja Sapi Dicuri di Tengah Marak Perburuan Kotoran Hewan Suci India Itu

Perombakan itu juga terjadi setelah kekalahan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata yang dipimpin Modi dalam pemilihan April di negara bagian utama Benggala Barat, dimana itu ujian penanganannya terhadap pandemi.

Modi akan menghadapi ujian besar lainnya atas popularitasnya dalam pemilihan legislatif di negara bagian Uttar Pradesh, Goa, Manipur, Punjab, dan Uttarakhand pada Februari dan Maret tahun depan, yang mungkin terbukti menjadi penentu nasib partainya dalam pemilihan nasional 2024.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x