Hamas Latih Tentara Anak-Anak, Israel Desak UNICEF Lakukan Penyelidikan

- 10 Juli 2021, 15:11 WIB
Hamas, organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Izz ad-Din al-Qassam.
Hamas, organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Izz ad-Din al-Qassam. /REUTERS/

Seperti dilansir oleh koresponden JPost, Khaled Abu Toameh mengatakan bahwa ada sekitar 50.000 anak telah mendaftar.

Selain itu, pidato dari anggota Hamas juga mengatakan bahwa kamp-kamp itu mencakup indoktrinasi agama dan pelatihan keamanan.

Baca Juga: Hamas: Otoritas Palestina Halangi Rekonstruksi di Jalur Gaza

Smentara itu, dalam seebuah video berbahasa Inggris yang dirilis oleh Hamas dengan penjelasan bahwa itu dimaksudkan untuk 'mempersiapkan kaum muda'.

Dengan menyebut kamp musim panas sebagai kamp pelatihan yang dinamai 'Pedang al-Quds (Pedang Yerusalem)'.

Hal itu merupakan istilah yang mereka gunakan untuk merujuk pada konflik 11 hari Hamas-Israel pada bulan Mei lalu, yang dijuluki sebagai Operasi Penjaga Tembok oleh IDF.

Baca Juga: 55 Anggota DPR AS Ajukan RUU untuk Sanksi Pendukung Hamas dan Jihad

Pusat Informasi Terorisme Intelijen, Meir Amit menerbitkan laporan bahwa setidaknya ada satu anak Palestina yang tewas di Gaza selama konflik Hamas.

UNICEF dan badan PBB yang bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan dan pembangunan untuk anak-anak, telah menyatakan bahwa merekrut tentara anak melanggar hukum humaniter internasional.

"Ribuan anak direkrut dan digunakan dalam konflik bersenjata di seluruh dunia. Sering disebut sebagai 'tentara anak', anak laki-laki dan perempuan ini menderita bentuk-bentuk eksploitasi dan pelecehan yang ekstensif yang tidak sepenuhnya tercakup dalam istilah itu. Pihak-pihak yang bertikai menggunakan anak-anak tidak hanya sebagai pejuang tetapi sebagai pramuka, juru masak, kuli, penjaga, pembawa pesan dan banyak lagi. Banyak, terutama anak perempuan, juga menjadi sasaran kekerasan berbasis gender," kata UNICEF dalam situs resminya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x