Hamas Latih Tentara Anak-Anak, Israel Desak UNICEF Lakukan Penyelidikan

- 10 Juli 2021, 15:11 WIB
Hamas, organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Izz ad-Din al-Qassam.
Hamas, organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Izz ad-Din al-Qassam. /REUTERS/

Baca Juga: Hamas Menentang Eksekutif Otoritas Palestina dalam Bantuan dan Rekonstruksi di Jalur Gaza

"Anak-anak menjadi bagian dari angkatan atau kelompok bersenjata karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya diculik, diancam, dipaksa atau dimanipulasi oleh aktor bersenjata. Lainnya didorong oleh kemiskinan, dipaksa untuk menghasilkan pendapatan bagi keluarga mereka. Yang lain lagi mengasosiasikan diri mereka sendiri untuk bertahan hidup atau untuk melindungi komunitas mereka. Tidak peduli keterlibatan mereka, perekrutan dan penggunaan anak-anak oleh angkatan bersenjata merupakan pelanggaran berat terhadap hak-hak anak dan hukum humaniter internasional," sambungnya.

Sedangkan ILF merilis sebuah pernyataan termasuk gambar dari kamp pelatihan yang menunjukkan bahwa anak-anak Palestina menerima pelatihan teror militer oleh PIJ dan Hamas.

"Hamas dan PIJ melakukan kejahatan perang di bawah kebiasaan dan hukum perjanjian internasional seperti yang muncul dalam Statuta Roma (Pasal 2(b)(xxvi) dan Protokol Opsional Konvensi Hak Anak mengenai keterlibatan anak dalam konflik bersenjata," tulis pernyataan ILF.

Baca Juga: Palestina Beri Peringatan pada Israel Atas Penundaan Pembatasan di Daerah yang Dikuasai Hamas

Pengutipan Statuta Roma sangat penting, karena di bawah yurisdiksi inilah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah meluncurkan penyelidikan kejahatan perang kepada Israel dan Hamas pada konflik 2014.

Menurut advokat Forum Hukum Internasional, Russell Shalev mengatakan bahwa UNICEF harus segera bertindak untuk melindungi anak-anak di Gaza.

"Sebagai organisasi yang berkomitmen untuk melindungi dan membela hak-hak anak, adalah kewajiban UNICEF untuk bertindak segera dan tanpa syarat untuk mencegah berlanjutnya kekejaman dan pelecehan anak-anak di Gaza, serta untuk meminta pertanggungjawaban kelompok teror Palestina Hamas dan PIJ atas kejahatan keji ini." kata Shalev.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x