Ekonomi China Rapuh, Rezim Xi Jinping dan Partai Komunis China Diprediksi Segera Runtuh dan Bisa Digulingkan

- 23 Juli 2021, 11:19 WIB
Kepemimpinan rezim Xi Jinping dan Partai Komunis China diprediksi bisa segera digulingkan dan runtuh menyusul ekonomi China yang saat ini terlihat lebih rapuh.
Kepemimpinan rezim Xi Jinping dan Partai Komunis China diprediksi bisa segera digulingkan dan runtuh menyusul ekonomi China yang saat ini terlihat lebih rapuh. /Northeast Now

PR BEKASI – Analis senior China, Paul Monk memprediksi kepemimpinan rezim Xi Jinping dan Partai Komunis China bisa segera digulingkan dan runtuh. 

Paul Monk mengungkapkan bahwa ekonomi China saat ini terlihat lebih rapuh daripada yang terjadi terlepas dari fasad yang diproyeksikan rezim Xi Jinping tentang dirinya sendiri.

Penulis dan pakar terkemuka juga menyarankan bahwa militer China jauh lebih lemah daripada yang diduga banyak orang, dan dapat menghadapi kesulitan besar jika terus melakukan invasi ke Taiwan.

Baca Juga: China Tolak Rencana WHO Lakukan Penyelidikan Tahap Kedua Asal Usul Covid-19

Xi Jinping sendiri diketahui telah menandai seratus tahun Partai Komunis yang berkuasa di China pekan lalu.

Dalam sebuah pesan kepada para pesaingnya, Xi Jinping memperingatkan bahwa kekuatan asing akan “dipenggal kepalanya" jika mereka mencoba untuk menggertak atau mempengaruhi negara.

Namun, Paul Monk menyarankan bahwa langkah yang tidak dipertimbangkan oleh China dapat menyebabkan keruntuhannya sendiri.

Dia memperingatkan bahwa model pemerintahan Komunis China telah mencapai tanggal penggunaannya.

Baca Juga: Alami Rekor Curah Hujan Tertinggi Selama 1.000 Tahun, China Dilanda Banjir Parah

“Jika Anda melihat di luar fasad itu, secara ekonomi China lebih rapuh daripada yang terjadi. Ini adalah sesuatu yang telah didiskusikan para ahli selama satu dekade,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 23 Juli 2021.

Menurutnya, model ekonomi dari pertumbuhan di china yang sangat cepat ini tidak stabil, tidak berkelanjutan, dan diperlukan reformasi besar-besaran

Banyak pakar yang mengatakan jika reformasi tidak dilakukan dalam waktu dekat, China akan mengalami pertumbuhan yang datar seperti yang kita lihat dengan Jepang pada 1990-an.

Baca Juga: Mahasiswa India Diduga 'Dipaksa' Unduh Aplikasi China, di Antara 250 Aplikasi yang Dilarang Pemerintah India

Bila hal itu terjadi, China tidak akan lagi terlibat dalam tingkat sensor dan represi yang luar biasa jika merasa aman, jika merasa sah, maka akan ada krisis yang sah di cakrawala.

Palu Monk menambahkan, bahaya konflik yang meletus karena langkah China yang tidak dipertimbangkan dengan baik telah meningkat pesat.

“Xi Jinping telah membersihkan jajaran militer senior. Sementara pembicaraan tentang invasi ke Taiwan telah mendominasi, China mungkin lebih rapuh secara militer daripada yang kita duga,” katanya.

Baca Juga: China Diguyur Hujan Deras, Kereta Bawah Tanah Terendam Banjir dan Tewaskan 25 Orang di Provinsi Henan

"Setiap kesulitan dalam mencapai misi untuk menyerang Taiwan dapat berakhir dengan keruntuhan rezimnya sendiri,” kayanya.

Menurutnya, hal tersebut bisa menyebabkan krisis yang ditambah saat ini Xi Jinping telah membersihkan perwira inti dan dinas keamanan dan dia telah mengelilingi dirinya dengan orang-orang yang tidak akan menantangnya.

"Tidak seorangpun yang tidak disetujui oleh partai diberi suara sama sekali dan berita dari luar ditekan secara sistematis," katanya.

Baca Juga: Dihantam Badai Kuat, Bendungan Raksasa di China Bisa Runtuh Kapan Saja

Ini terjadi ketika hubungan antara Barat dan China memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena perdagangan dan pandemi.

Isu Taiwan juga menjadi sumber utama ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu kebelakang ini.

Namun, Cai Xia, seorang pembangkang dan cendekiawan China terkemuka, baru-baru ini mengatakan bahwa rezim Komunis jauh lebih lemah daripada yang terlihat.

Baca Juga: Virus 'Aneh' Kembali Muncul di China, Virus Monkey B Tewaskan Seorang Dokter Hewan

“Saya merekomendasikan agar AS sepenuhnya siap untuk kemungkinan disintegrasi Partai Komunis China yang tiba-tiba,” katanya.

Kepribadian Xi Jinping yang terlalu curiga dan berpikiran sempit telah menyebabkan pembersihan terus-menerus di dalam Partai Komunis China.

Hal tersebut telah membawa ketidakpuasan ekstrem di antara pejabat tingkat menengah dan tinggi yang menjadikan semua orang di Partai Komunis China dan militer merasa tidak aman.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah