100 Lebih Gunung Berapi Aktif Ditemukan di Bawah Lapisan Es Antartika, Peneliti Sebut Bisa Sebabkan Kiamat

- 24 Juli 2021, 09:38 WIB
Para peneliti dibuat terkejut dengan penemuan 100 lebih gunung berapi di Antartika yang dapat menyebabkan kiamat bila meletus.
Para peneliti dibuat terkejut dengan penemuan 100 lebih gunung berapi di Antartika yang dapat menyebabkan kiamat bila meletus. /National Science Foundation

 

PR BEKASI – Antartika adalah rumah bagi sekitar 5.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang mempelajari benua es tersebut untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah bumi dan efek dari perubahan iklim.

Tetapi para peneliti dibuat terkejut ketika mereka menemukan lebih dari 100 gunung berapi aktif di bawah lapisan es Antartika.

Hal tersebut sontak membuat Antartika menjadi wilayah vulkanik aktif terbesar di Bumi pada saat ini.

Temuan ini sangat penting karena aktivitas gunung berapi ini dapat menyebabkan bencana besar atau kiamat bagi kehidupan di Bumi.

Baca Juga: Suku Maori Telah Berlayar ke Antartika 1000 Tahun Sebelum Penjelajah Eropa, Penelitian Terbaru

Jika salah satu dari gunung berapi tersebut meletus, hal tersebut dapat menyebabkan lapisan es Antartika mencair lebih cepat setelah sebelumnya sudah terkena dampak pemanasan global.

Hal tersebut dikatakan oleh John Smellie yang merupakan professor vulkanologi dari Universitas Leicester, Inggris.

“Gunung berapi akan melelehkan gua-gua besar di dasar es dan menciptakan air lelehan dalam jumlah besar,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 24 Juli 2021.

Menurutnya, saat ini kondisi lapisan es di Antartika, khususnya di wilayah barat benua tersebut sedang mengalami pencairan yang signifikan.

Baca Juga: Temukan Gunung Api Raksasa di Bawah Lapisan Es Antartika, Peneliti: Letusannya Bisa Hancurkan Separuh Bumi

Pencairan tersebut menurutnya akan semakin parah jika salah satu gunung berapi tersebut meletus.

“Bayangkan es batu di atas meja dapur. Air lelehan akan bertindak sebagai pelumas dan dapat menyebabkan es di atasnya tergelincir dan bergerak lebih cepat,” katanya.

Namun, disisi lain gunung berapi ini juga dapat menstabilkan es, karena mereka memberikan sesuatu untuk dipegang seperti sebuah es batu yang sama tersangkut pada benda berbentuk gumpalan

Bagaimanapun, volume air yang akan dihasilkan bahkan oleh gunung berapi yang besar adalah tusukan jarum dibandingkan dengan volume es di atasnya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Dunia Tersembunyi yang Dihuni Makhluk Tak Dikenal dalam Es Antartika

“Jadi satu letusan tidak akan banyak berpengaruh pada aliran es. Apa yang akan membuat perbedaan besar adalah jika beberapa gunung berapi meletus di dekat atau di bawah salah satu aliran es yang menonjol di Antartika Barat," katanya.

Diketahui, Antartika sendiri merupakan tempat dimana lebih dari 80 persen cadangan air tawar Bumi tersimpan

Jumlah tersebut cukup untuk menaikkan permukaan laut global sekitar 60 meter jika mencair dan membuat planet ini tidak dapat dihuni seperti yang telah ditunjukkan oleh para ilmuwan sebelumnya.

Selain itu, John Smellie mengatakan letusan gunung berapi di bawah lapisan es Antartika ini bisa memicu percepatan kiamat dari proses ini.

Baca Juga: Peneliti Klaim Tak Sengaja Temukan Bukti Kehidupan di Bawah Lapisan Es Antartika

“Lapisan es akan mencair lebih cepat daripada biasanya, karena banyak es yang mencair akibat letusan gunung berapi,” katanya.

Tak sampai disitu, dirinya juga menambahkan bahwa permukaan air laut di seluruh dunia akan bertambah tinggi dengan cepat dan menenggelamkan wilayah pesisir.

Tetapi untuk saat ini, gunung berapi ini tidak aktif, artinya tidak meletus dalam 10.000 tahun terakhir, tetapi bisa terjadi di masa depan.

Saat ini hanya ada dua gunung berapi aktif di Antartika, yaitu Gunung Erebus dan Pulau Deception.

Para ilmuwan masih terus mempelajari wilayah tersebut untuk mengetahui lebih lanjut dampaknya di masa depan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah