Setelah penangkapannya dua minggu lalu, polisi menemukan bahwa dia telah melakukan banyak percakapan seksual dengan muridnya yang berusia 12 tahun di WhatsApp.
Selain itu, dia juga meminta foto dan video eksplisit melalui aplikasi perpesanan tersebut.
Israel melaporkan lebih dari seperempat atau 28.7 persen korban pelanggaran seksual yang dilaporkan pada 2019 ke Asosiasi Pusat Krisis Pemerkosaan (ARCCI) di Israel dengan anak yang berusia di bawah 13 tahun dan 62 persen berusia di bawah 18 tahun.
"Namun itu tidak cukup untuk mengajarkan tentang seksualitas dan keamanan yang sehat," kata CEO Orit Sulit Zeanu kepada The Jerusalem Post.
Baca Juga: Israel Resmi Jadi Tuan Rumah Miss Universe 2021, Keikutsertaan Wakil Indonesia Dipertanyakan
"Kami dengan tegas menyangkal bahwa keluhan masa lalu dibuat untuk staf sekolah mana pun. Justru sebaliknya, segera setelah sekolah mengetahui informasi konkret, mereka bertindak segera dan sesuai dengan protokol," katanya.
Kemudian sekitar 7.6 persen pelanggaran yang dilaporkan ke ARCCI pada 2019 terjadi dalam sistem pendidikan Israel.
Seperti yang dilaporkan, guru tersebut memang terbukti telah melakukan pelanggaran seksual pada siswanya.***