“Meskipun saya tidak terlalu religius, saya merasa dimurnikan dengan datang ke sini, entah bagaimana itu bisa terjadi,” sambungnya.
Diketahui bersama, Fuji-san, seperti yang dikenal dalam bahasa Jepang, merupakan simbol klasik dari negara yang saat ini menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo yang sempat ditunda setahun karena pandemi.
Beragam acara outdoor pun semakin digalakkan kembali di gunung tersebut. Sebut saja acara bersepeda yang berlangsung di dalam dan di sekitar lerengnya.
Gunung dengan ketinggian 3.776 mdpl tersebut berjarak sekitar dua jam dari pusat kota Tokyo dengan kereta api.
Akan tetapi, dari kejauhan pun Gunung Fuji sudah bisa dilihat dari jarak bermil-mil, dan telah diabadikan dalam karya seni Jepang yang tak terhitung jumlahnya.
Baca Juga: Jepang Laporkan 4.943 Kasus Infeksi Covid-19 termasuk 2 Atlet Olimpiade Tokyo
Tepat setelah pukul 4:30 dini hari, para pendaki bisa menikmati pemandangan matahari terbit yang luar bisa setelah pendakian malam yang panjang dan istirahat sejenak di lereng gunung.
Pendaki yang berhasil mencapai puncak dapat menyaksikannya menembus awan di balik gerbang "torii" tradisional di lereng gunung.
Gunung Fuji pun tetap memiliki kesan tersendiri bagi setiap pendaki yang mengunjungi gunung tersebut.