Media Asing Soroti Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Capai 7,07 Persen di Q2 Tertinggi Sejak Covid-19 Melanda

- 5 Agustus 2021, 14:46 WIB
Ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi. Media asing menyoroti pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai 7,07 persen di Q2 yang merupakan tertinggi sejak Covid-19 melanda.
Ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi. Media asing menyoroti pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai 7,07 persen di Q2 yang merupakan tertinggi sejak Covid-19 melanda. /Pixabay/Geralt

 

PR BEKASI - Media asing menyoroti kondisi ekonomi Indonesia baru-baru ini di tengah pandemi Covid-19.

Ekonomi Indonesia, menyebutkan bahwa tumbuh 7.07 persen pada periode April hingga Juni 2021 dibandingkan tahun lalu, kata kepala badan statistik negara itu, Kamis, 5 Agustus 2021.

Seperti diketahui bahwa angka tersebut adalah yang tertinggi sejak Covid-19 melanda dan menandai keluarnya negara itu dari resesi.

Indonesia sempat mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19 pada sektor ekonomi secara Umum.

Baca Juga: Terpaksa Barter Sepatu demi Susu Anak, Ayah di Solo Jadi Sorotan Media Asing

Kondisi tersebut juga dikeluhkan oleh para pengusaha di Indonesia bahkan hingga saat ini.

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu jatuh ke dalam resesi yang tidak terlihat dalam lebih dari dua dekade tahun lalu dengan kontraksi tahunan sebesar 2.07 persen karena Covid-19 membatasi pergerakan orang dan operasi bisnis.

Sementara itu, angka kuartal kedua lebih baik dibandingkan dengan periode Januari hingga Maret, di mana PDB berkontraksi sekitar 0,7 persen tahun-ke-tahun.

Pertumbuhan pada periode April hingga Juni 2021 didorong oleh pertumbuhan konsumsi domestik dan ekspor, kata Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono.

Baca Juga: Media Asing Soroti 'Kebaikan' ARMY Indonesia, Inisiatif Gelar Acara Vaksinasi Covid-19 untuk Umum

“Peningkatan mobilitas masyarakat pada triwulan II 2021 mendorong pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5.93 persen,” kata Yuwono, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Kamis, 5 Agustus 2021.

Ia juga menjelaskan bahwa ekspor yang lebih tinggi ini disebabkan oleh permintaan yang lebih tinggi dari mitra ekspor Indonesia, sementara mobilitas tinggi karena beban kasus Indonesia menurun selama periode tersebut.

“Pada triwulan II tahun 2021, nilai ekspor komoditas Indonesia mengalami peningkatan yang mengesankan sebesar 55,89 persen. Peningkatan ekspor terjadi pada komoditas pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan,” kata Yuwono.

Dia mencatat bahwa mitra ekspor Indonesia seperti Amerika Serikat, China dan Singapura tumbuh 12.2 persen, 7.9 persen dan 14.3 persen year-on-year pada kuartal kedua tahun ini.

Baca Juga: Media Asing Soroti Pernyataan Menkes yang Katakan Indonesia Telah Lewati Puncak Gelombang Kedua Pandemi Covid-

Secara triwulanan, ekonomi Indonesia tumbuh 3.31 persen dibandingkan -0.92 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Pengumuman Kamis datang setelah Indonesia kehilangan status negara berpenghasilan menengah ke atas bulan lalu, hanya setahun setelah diklasifikasikan sebagai satu negara.

Sementara itu, kepulauan itu masih berjuang melawan gelombang kedua kasus Covid-19 yang mematikan yang telah merenggut nyawa lebih dari 100.000 orang dan menginfeksi setidaknya 3.5 juta orang.

“Jadi 7.07 persen ini mengklarifikasi bahwa dengan penanganan pandemi, perawatan kesehatan, dan beban kasus harian yang lebih baik, itu akan meningkatkan mobilitas yang akan mengarah pada ekonomi yang lebih baik.

“Ini tanggung jawab kita bersama, kalau mau ekonomi terus tumbuh, tergantung penanganan Covid-19,” kata Yuwono. menambahkan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x