Disorot Dunia Internasional, Kemenkumham Klarifikasi Kekerasan Terhadap Diplomat Nigeria: Dia Bersikap Agresif

- 12 Agustus 2021, 13:19 WIB
Kemenkumham menjelaskan awal mula Diplomat Nigeria, Ibrahim yang diduga dianiaya oleh petugas Imigrasi karena bersikap agresif.
Kemenkumham menjelaskan awal mula Diplomat Nigeria, Ibrahim yang diduga dianiaya oleh petugas Imigrasi karena bersikap agresif. /Politics Nigeria

PR BEKASI - Aksi kekerasan yang dilakukan oleh petugas Imigrasi terhadap pria yang berstatus sebagai Diplomat Nigeria menuai kecaman dunia internasional.

Meski sudah berdamai, sorotan dunia internasional terhadap kelakuan kasar petugas Imigrasi tersebut masih saja menuai respons yang mencoreng nama baik Indonesia.

Mengenai hal itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DKI Jakarta, Ibnu Chuldun akhirnya bukan suara mengenai kronologi dugaan penganiayaan terhadap diplomat Nigeria oleh petugas Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.

Baca Juga: Dituding Aniaya Diplomat Nigeria, Kemenkumham: Justru Petugas Imigrasi yang Dipukul 

Ibnu menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada 7 Agustus 2021 di sebuah apartemen yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Petugas imigrasi melakukan pengawasan dan pengecekan rutin terhadap keabsahan izin tinggal warga negara asing," kata Ibnu di Jakarta, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Ibnu lantas menjelaskan maksud awal niat anak buahnya terhadap diplomat asal Nigeria yang bernama Ibrahim tersebut.

Petugas Imigrasi ingin melakukan pemeriksaan dokumen berupa paspor dan kartu identitas yang bersangkutan, namun Ibrahim dianggap bertindak tidak kooperatif.

Baca Juga: Petugas Imigrasi Aniaya Diplomat Nigeria, Kemenkumham Diminta Segera Lakukan Evaluasi 

"Sesuai dengan aturan keimigrasian Indonesia, orang asing wajib memperlihatkan dan menyerahkan paspor atau izin tinggal yang dimilikinya apabila diminta oleh pejabat imigrasi yang bertugas dengan membawa tanda pengenal dan surat tugas sesuai SOP," ujar Ibnu.

Ibnu mengatakan, karena yang bersangkutan tidak menunjukkan identitas diri maka petugas keimigrasian tidak mengetahui status diplomatik dari Ibrahim.

Hingga akhirnya pria tersebut dibawa ke Kantor Imigrasi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Dalam perjalanan menuju Kantor Imigrasi, karena tidak mendapat jawaban terkait ke Kantor Imigrasi mana, yang bersangkutan menunjukkan kegelisahan dan menunjukkan sikap yang agresif terhadap petugas," kata Ibnu.

Baca Juga: Ibrahim Diperlukan Kasar oleh Petugas Imigrasi, Pemerintah Nigeria Panggil Dubes Indonesia 

Sikap agresif yang dilakukan Ibrahim menyebabkan seorang petugas Imigrasi mengalami luka bengkak dan berdarah di bagian bibir sebelah kiri yang dibuktikan dengan hasil visum.

Petugas Imigrasi kemudian mencoba memegang tangan sang diplomat dan berupaya mencegah kondisi yang memburuk dengan menahan tangan dan kepalanya.

Setibanya di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan,
Ibrahim baru bersedia menunjukkan kartu identitasnya.

"Dari kartu identitas ini, yang bersangkutan adalah salah satu pejabat diplomat di Kedutaan Nigeria di Jakarta," ujar Ibnu Chuldun.

Baca Juga: Playboy Nigeria Bikin Heboh saat Datang Ke Pesta Pernikahan, Ditemani 6 Pacar yang Sedang Hamil

Nasi sudah menjadi bubur, karena video kekerasan terhadap Ibrahim yang viral membuat Pemerintah Nigeria mengambil sikap.

Pemerintah Nigeria memanggil Duta Besar Indonesia untuk Nigeria untuk dimintai keterangan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x