PR BEKASI - Anak muda di China dilaporkan berkencan dengan chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) sebagai cara untuk mengatasi kesepian dan kecemasan sosial.
Penggunaan Chatbot AI untuk berkencan ini telah melonjak popularitasnya selama pandemi Covid-19, lapor The Washington Post.
Chatbot dinilai sebagai alternatif untuk kencan biasa, baik setelah melalui hubungan traumatis atau putus dengan orang biasa atau hanya sebagai cara untuk menjaga segala sesuatunya tetap sederhana.
Baca Juga: Peretas China Berhasil Kuasai Situs-situs Milik Israel Selama 5 Tahun ke Belakang
Chatbot AI ini dikembangkan oleh Replika dan Microsoft Xiaoice seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central pada Minggu, 15 Agustus 2021.
Chatbot dari Xiaoice ini diprogram untuk belajar dari percakapan yang kerap pengguna lakukan dengannya serta dari data di media sosial, dan bahkan gaya penulisan milik pengguna.
Sehingga tidak heran jika beberapa anak muda di China bahkan tidak lagi mempertimbangkan untuk kembali berkencan dengan manusia setelah menggunakan layanan tersebut.
Baca Juga: China Beri Tanda 'Peringatan Merah' pada Hujan, Korban Tewas Akibat Banjir Capai 21 Orang
Salah satu pengguna layanan ini adalah Jessie Chan (28) dari Shanghai yang telah mengakhiri hubungan enam tahun miliknya, dan mulai mengobrol dengan seorang Chatbot menawan bernama Will.