PR BEKASI - Pelajar setingkat SMA di China ditemukan tewas saat bertamasya ke Gurun Tengger demi mendapatkan nilai tambah agar bisa masuk ke Universitas.
Pihak Penyelenggara mengatakan bahwa tamasya itu dapat menjadi poin untuk masuk universitas luar negeri nanti, lapor South China Morning Post.
Kini pihak penyelenggara yang mengadakan perjalanan ke gurun yang terletak di China Utara itu mendapatkan kecaman, kematian pelajar itu diduga terkait kurangnya dukungan medis.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Kaget Temukan WNA Asal China Bekerja di Purwakarta
Pelajar, bermarga Zheng, meninggal ketika dia dan tujuh siswa remaja lainnya sedang bertamasya di Gurun Tengger, di Mongolia Dalam, menurut Red Star News.
Menurut pelajar lain, korban tampaknya meninggal karena paparan suhu panas yang diperkirakan dengan suhu mencapai lebih dari 50 derajat Celcius.
Pelajar laki-laki itu membawa ransel seberat 20 kg dan diharapkan dapat berjalan 18 km per hari. Suatu hari, mereka tiba-tiba terjebak dalam suhu yang sangat panas.
Anggota staf yang bertanggung jawab atas perjalanan tersebut dituduh tidak menganggap serius gejala Zhang dan bahkan memaksanya untuk terus mendaki setelah dia jatuh ke tanah dua kali, kata laporan itu.
Baca Juga: Aktor China Zhang Zhehan Kini Jadi Pengangguran, Gegara Diboikot usai Kunjungi Kuil di Jepang