Rusia Sebut Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Kabur dengan 4 Mobil dan Helikopter Penuh Uang

- 18 Agustus 2021, 10:42 WIB
Ashraf Ghani. Kedutaan Rusia di Kabul mengatakan bahwa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dengan mobil dan helikopter penuh uang.
Ashraf Ghani. Kedutaan Rusia di Kabul mengatakan bahwa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dengan mobil dan helikopter penuh uang. /Handout via REUTERS

"Empat mobil penuh dengan uang, mereka mencoba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi tidak semuanya muat. Dan sebagian uang itu dibiarkan tergeletak di landasan," katanya.

Sementara Perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan Zamir Kabulov mengatakan bahwa sebelumnya tidak jelas berapa banyak uang yang akan ditinggalkan oleh pemerintah yang melarikan diri itu.

Baca Juga: Taliban Tidak Mungkin Akhiri Hubungan dengan Al Qaeda di Afghanistan, Ini Alasannya Menurut Analis

"Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Ini akan menjadi landasan anggaran jika ada yang tersisa," kata Kabulov kepada stasiun radio Ekho Moskvy di Moskow.

Sedangkan Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov mengatakan kepada stasiun radio Ekho Moskvy bahwa, dilihat dari 24 jam pertama kendali Taliban atas ibukota Afghanistan tampak lebih baik.

“Saat ini situasi di Kabul lebih baik daripada di bawah Ashraf Ghani. Di bawah teroris Taliban itu lebih baik daripada di bawah Ghani,” kata Dmitry  Zhirnov.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Joe Biden Salahkan Donald Trump

Selain itu, Utusan Kremlin di Afghanistan Zamir Kabulov juga menggambarkan bahwa penerbangan Ashraf Ghani dari Kabul terlihat 'memalukan'.

Dia juga menambahkan bahwa Ashraf Ghani pantas diadili dan dimintai pertanggungjawaban oleh rakyat Afghanistan.

Kritik dari Moskow terhadap Ashraf Ghani yang selama pemerintahanya didukung oleh Washington, muncul pada saat ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah