Taliban Tidak Mungkin Akhiri Hubungan dengan Al Qaeda di Afghanistan, Ini Alasannya Menurut Analis

- 17 Agustus 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi. Seorang analis menguraikan hubungan yang terjalin antara Taliban dan Al Qaeda ke depannya.*
Ilustrasi. Seorang analis menguraikan hubungan yang terjalin antara Taliban dan Al Qaeda ke depannya.* /Reuters

PR BEKASI - Seorang analis risiko menyatakan bahwa tak mungkin Taliban akan memutuskan hubungan mereka dengan Al Qaeda di Afghanistan.

Disampaikan bahwa Taliban akan lebih memilih untuk mencoba mengendalikan tindakan dari Al Qaeda di Afghanistan.

Rekan senior di Trends Research and Advisory Dr. Kristian Alexander mengatakan, Taliban ingin mengkonsolidasikan cengkeraman mereka di Afghanistan.

Baca Juga: Abdul Kader Haidara Pertaruhkan Nyawa Selamatkan 350.000 Manuskrip di Timbuktu dari Al Qaeda

Selain itu, disebutnya gerilyawan tersebut tidak ingin memprovokasi serangan dari luar perbatasannya.

“Pada titik ini (Taliban) pasti tidak akan mendorong atau mengizinkan Al Qaeda di Afghanistan untuk melancarkan serangan di luar negeri,” katanya pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Dia mencatat bahwa di Afghanistan tidak banyak pejuang Al Qaeda yang ada di sana.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Joe Biden Salahkan Donald Trump

Namun, dia mengklaim bahwa anggota dari kepemimpinan puncak kelompok tersebut ditampung oleh Taliban.

"Asosiasi Taliban dengan Al Qaeda sedang berlangsung dan telah bertahan," ujarnya.

"Meskipun mereka berjanji untuk mencegah kelompok teroris dari pelatihan dan penggalangan dana di wilayah mereka," sambungnya.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah Indonesia Teroris Berasal dari Polri, Begini Kisah Sofyan Tsauri Bendahara Al-Qaeda

Dia menyatakan pejuang Al Qaeda dan Taliban telah menjalin ikatan keluarga yang dekat dan timbal balik di antara mereka.

Selain itu, kedua kelompok itu juga sudah berjuang bersama di dalam beberapa kasus.

Alexander menunjukkan bahwa di antara kedua faksi, saat ini Al Qaeda menjadi kelompok yang jauh lebih kecil dengan sumber daya sedikit.

Baca Juga: Sukses Kalahkan AS, Hamas Beri Ucapan Selamat kepada Taliban dan Muslim Afghanistan

Hal itu, disebutnya, tergantung pada wadah mereka dan menjadi bagian yang lebih lemah dalam hubungan tersebut.

“Saya pikir Taliban akan secara strategis berurusan dengan Al Qaeda dan akan berusaha mengendalikan tindakan mereka (tidak memutuskan hubungan)," ujarnya.

"Karena kemungkinan kebencian yang pada akhirnya akan tercipta dalam komunitas Jihadis,” jelasnya.

Baca Juga: Al-Qaeda Berulah, Dua Tentara Prancis Tewas Usai Kendaraan Lapis Baja Hantam Bom Rakitan

Simon Henderson dari Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat mengatakan, hal yang menarik melihat apakah Taliban telah mempelajari mengenai akankan menampung Al Qaeda atau tidak.

Dia menyatakan jika Taliban secara terbuka menjadi tuan rumah Al Qaeda maka mereka akan ditolak secara diplomatis oleh banyak negara.

"Saya ragu apakah mereka memang menginginkan itu," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya.

Baca Juga: Taliban Ucapkan Selamat HUT ke 76 RI, Ferdinand Hutahaean: Ini Penghinaan, Leluhur Kami Berjuang untuk Merdeka

Walaupun Al Qaeda tidak berani menjauhkan hubungan mereka dengan Taliban, Alexander mengakui kalau dinamika mungkin berubah beberapa bulan dari sekarang.

"Tetapi pada titik ini mereka akan mempertahankan hubungan dekat," katanya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah