PR BEKASI - Dunia pengetahuan hampir hilang selamanya di tengah pendudukan Al Qaida di Timbuktu.
Banyak manuskrip atau catatan ilmu pengetahuan yang dibakar, tetapi ribuan manuskrip kuno diselundupkan dan disimpan.
Saat ini, manuskrip tersebut didigitalkan untuk lebih mudah dalam penyimpanan.
Baca Juga: Tak Jauh dari Ibu Kota Baru di Kalimantan, Arkenas Temukan Artefak Peninggalan Zaman Batu
Namun, waktu dan uang untuk menyelesaikan proyek tersebut habis karena ancaman yang membayangi.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @ArtifactsHub_, Abdel Kader Haidara, telah mempertaruhkan nyawanya.
Abdel Kader Haidara merupakan pendiri dari Perpustakaan Mamma Haidara di Timbuktu.
Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Revisi PP SNP, Ferry Koto: Nampaknya Pak Dewan ini Peninggalan Orba
Dia melalui malam-malamnya pada 2012, menjalankan misi rahasia yang berbahaya terkait ilmu pengetahuan penting dunia.