Tak Jauh dari Ibu Kota Baru di Kalimantan, Arkenas Temukan Artefak Peninggalan Zaman Batu

- 31 Mei 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi penemuan artefak.*
Ilustrasi penemuan artefak.* / REUTERS/Amir Cohen

PR BEKASI – Artefak yang diperkirakan berasal dari Zaman Batu kira-kira 10 ribu tahun yang lalu telah ditemukan tak jauh dari Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Tim Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) menemukan berbagai tinggalan tersebut di situs Gua Pangeran di kawasan karst tak jauh dari wilayah yang akan menjadi ibu kota RI yang baru.

Ketua Tim Arkenas Prof Harry Truman Simanjuntak di Balikpapan, mengatakan timnya menemukan beberapa peralatan dari berbagai material.

Baca Juga: Kalimantan Pernah Diguncang Gempa Hebat dan Tsunami 100 Tahun yang Lalu, Akankah Ancam Ibu Kota Baru?

“Kami temukan berbagai peralatan dari batu, tulang, dan kerang,” kata Prof Harry seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin, 31 Mei 2021.

Peralatan tersebut antara lain tulang yang dibentuk seperti spatula. Para peneliti menemukannya setelah melakukan ekskavasi atau penggalian secara cermat sejumlah bagian di Gua Pangeran.

Menurut Prof Simanjuntak, temuan ini menunjukkan kemungkinan peradaban manusia sudah ada di kawasan ujung barat laut Teluk Balikpapan tersebut.

Baca Juga: Curi Artefak dari Pompeii, Turis Ini Mengaku Kena Kutukan Kanker Payudara Selama 15 Tahun Terakhir

Dari peralatan yang ditemukan dan lokasi ditemukannya, yaitu di gua karst, diperkirakan berasal dari Zaman Batu atau masa praaksara (sebelum ada huruf dan tulisan).

Di masa itu manusia masih mengumpulkan makanan dari alam dan masih tinggal di gua-gua.

Menurut Prof Simanjuntak, temuan di Gua Pangeran sangat lengkap. Ada peralatan dari batu, ada yang dari tulang. Alat-alat itu tampak dibuat rapi.

Baca Juga: Belanda Kembalikan Keris Bugis dan 1.499 Artefak ke Museum Nasional Indonesia

Selain itu tim juga menemukan tulang manusia, yaitu tulang lengan. Ada juga ditemukan sisa-sisa pembakaran atau semacam perapian, yang diduga untuk berdiang ataupun memasak makanan.

“Alat-alat batu yang mereka ambil, kemungkinan besar batunya didapat dari sungai, dibawa ke gua, dikerjakan dijadikan alat,” papar Prof Simanjuntak.

Sejauh ini, temuan serupa juga didapat di gua-gua di kawasan karst Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.

Selain itu, terkenal cap-cap tangan merah di dinding gua-gua karst di Sangkulirang, Kabupaten Berau.

Baca Juga: Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Pencarian Artefak Rahasia yang Tayang Malam Ini

Atas temuan-temuan ini, Prof Simanjuntak menegaskan, pihaknya masih terus melakukan penggalian sambil mengumpulkan data-data lainnya.

Ia berharap menemukan lebih banyak lagi artefak sehingga dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai perikehidupan di masa itu.

Diketahui Artefak merupakan benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan.

Baca Juga: Iran Pamerkan Artefak Berusia 5.000 Tahun di Museum Inggris, Begini Penampakannya

Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti lempeng dan kertas, senjata-senjata logam (anak panah, mata panah, dll), terracotta dan tanduk binatang.

Barang yang bersejarah ini sangatlah penting untuk diletakkan di museum sehingga semua orang dapat melihat dan mempelajarinya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x