Menurut teori ini, cara manusia dapat menemukan peradaban asing adalah dengan mengukur emisi infra merah, radiasi elektromagnetik, dan energi kinetik dari bintang.
Dengan bekal teori ini, penelitian yang dipimpin oleh astronom Tiger Yu-Yang Hsiao dari Universitas Nasional Tsing-Hua di Taiwan mengukur emisi infra merah dari lubang hitam.
Hal ini didasarkan pada gravitasi dahsyat di lubang hitam yang dapat menarik segala sesuatu dengan kuat.
Baca Juga: Viral! Video Benda Misterius Terbang di Langit Bandung, Netizen Sebut Mirip UFO Jalankan Misi Alien
Pertimbangan yang diambil adalah piringan akresi materi yang berputar di sekitar lubang hitam, panas dari gesekan yang ada, dan radiasi Hawking.
Hsiao mengatakan, bola satelit dapat secara efektif memanen energi dari beberapa proses ini.
"Luminositas terbesar dapat dikumpulkan dari akresi, mencapai 100 ribu kali luminositas Matahari. Ini cukup untuk mempertahankan peradaban Tipe II," ujar Hsiao.***