AS Akan Batasi Beberapa Maskapai Penerbangan Penumpang China hingga Kapasitas 40 Persen

- 19 Agustus 2021, 11:08 WIB
AS akan membatasi beberapa maskapai penerbangan penumpang China hingga kapasitas 40 persen.
AS akan membatasi beberapa maskapai penerbangan penumpang China hingga kapasitas 40 persen. /Reuters

 

PR BEKASI - Departemen Transportasi Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 18 Agustus 2021 mengatakan akan membatasi beberapa penerbangan dari maskapai China hingga 40 persen kapasitas penumpang selama empat minggu.

Hal tersebut dilakukan setelah pemerintah China memberlakukan batasan serupa pada empat penerbangan United Airlines.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari CNA pada Kamis, 19 Agustus 2021, China mengatakan kepada United pada 6 Agustus lalu bahwa mereka menjatuhkan sanksi setelah menuduh lima penumpang yang melakukan perjalanan dari San Francisco ke Shanghai dinyatakan positif Covid-19 pada 21 Juli yang lalu.

Perintah AS mengatakan departemen akan membatasi selama periode empat minggu masing-masing dari empat operator China hingga 40 persen kapasitas pada satu penerbangan China-AS.

Baca Juga: Diplomat Kedubes AS di Jerman Diserang Penyakit Misterius, Diduga Disebarkan oleh Intelijen Rusia

Sementara itu, United Airlines dan kedutaan besar China di Washington tidak segera berkomentar.

Selanjutnya, pemerintah AS mengatakan kebijakan 'pemutus sirkuit' China melanggar perjanjian layanan udara negara dan 'menempatkan kesalahan yang tidak semestinya pada operator sehubungan dengan pelancong yang dites positif Covid-19 setelah kedatangan mereka di China'.

Departemen menambahkan bahwa operator 'tidak memiliki sarana untuk memverifikasi secara independen hasil tes positif yang dituduhkan oleh otoritas China. Selain itu, tidak ada cara untuk menentukan di mana atau kapan seorang pelancong mungkin tertular (virus)'.

Pihak berwenang China memberi United tiga pilihan yaitu membatalkan dua penerbangan San Francisco ke Shanghai; mengoperasikan dua tanpa penumpang; atau mengoperasikan empat penerbangan dengan kapasitas penumpang hingga 40 persen.

Baca Juga: Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban, Donald Trump: Joe Biden Telah Lakukan Hal Gila dan Memalukan Bagi AS

Batasan tersebut diberlakukan pada empat penerbangan United San Francisco-Shanghai, dimulai dengan penerbangan Rabu, 11 Agustus.

Administrasi Biden mengatakan akan memberlakukan batasan yang sama pada empat total penerbangan selama empat minggu - masing-masing dari Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines Co dan Xiamen Airlines.

Batasan datang karena banyak siswa Cina menuju ke AS untuk memulai kelas musim gugur.

Sejak pandemi Covid-19, China dan AS telah berdebat tentang layanan udara.

Baca Juga: China Marah dan Segera Nyatakan Perang ke AS, Jika Terbukti Puluhan Ribu Tentaranya Ada di Taiwan

Pada Juni 2020, AS mengancam akan melarang penerbangan penumpang Tiongkok setelah Beijing tidak segera setuju untuk memulihkan penerbangan oleh maskapai Amerika Serikat.

Maskapai AS secara sukarela menghentikan penerbangan ke China setelah wabah virus corona atau Covid-19.

Kemudian presiden Donald Trump pada 31 Januari 2020 melarang hampir semua warga negara non-AS bepergian ke Amerika Serikat yang telah berada di China dalam 14 hari terakhir.

Pembatasan terhadap pelancong Tiongkok tetap berlaku. Pemerintahan Biden pada bulan April melonggarkan pembatasan pada siswa China yang bepergian ke sekolah-sekolah AS pada 1 Agustus.

Perjanjian udara lama antara China dan AS memungkinkan kedua negara untuk mengoperasikan lebih dari 100 penerbangan mingguan antara kedua negara, tetapi hanya sebagian kecil dari yang saat ini beroperasi.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah