Pada 8 Agustus, ketika dia mendapat telepon dari suami si gadis yang menyatakan mereka akan menaklukan kota.
Akbari memutuskan sudah waktunya dia pergi, maka dia langsung menuju bandara, bahkan tidak berhenti di rumah untuk berganti pakaian.
Dia berhasil membeli tiket di tempat untuk salah satu penerbangan terakhir keluar.
Baca Juga: Coba Melarikan Diri dari Taliban, Pemain Timnas Junior Afghanistan Malah Tewas Terjatuh dari Pesawat
Saat naik ke pesawat, dia terkejut melihatnya hampir seluruhnya dipenuhi wanita lain yang bepergian sendirian, pemandangan yang langka di Afghanistan.
"Saat itulah saya tahu pasti bahwa Taliban telah merebut kota itu," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari NPR.
Walaupun kini sudah berada di negara tetangga, dia masih diliputi rasa ketidakpastian karena hanya mempunyai beberapa ratus dollar.
"Saya belum bisa tidur sejak hari saya tiba. Saya hanya bisa tidur dua jam dalam sehari," katanya,
"Dalam semalam, semua yang kumiliki telah lenyap," sambungnya dengan suara tercekat.