"Mereka akan mengiriminya foto-foto mayat yang sangat mengerikan ini, memberitahunya bahwa dia akan berakhir seperti ini," kata Kumar.
Di lain waktu, anggota Taliban akan mencoba memeras Akbari.
"Mereka ingin dia membayar uang atau membelikan mereka sepeda motor atau senjata sebagai ganti nyawanya," ujar Kumar menambahkan kalau hal itu diklaim sebagai zakat.
Akbari menyampaikan kalau perasaan takut konstan mendatanginya, terutama setiap kali melihat pasien datang dengan dikawal oleh seorang pria dengan pakaian tradisional tipe Taliban.
Dia merasa khawatir pria itu adalah penyusup yang datang untuk membunuhnya.
Namun, dia sendiri bertekad untuk bertahan. Saat dia berusia 20 tahun, orang tuanya telah mendapat izin untuk berimigrasi ke Kanada, dia bisa saja pergi menyusulnya.
Akan tetapi, saat itu, Taliban baru saja digulingkan dari kekuasaan, dan Akbari memutuskan untuk mendapatkan gelar kedokterannya di Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Masukkan Warga Afghanistan ke dalam Daftar Hitam yang Diduga Bekerja Sama dengan AS
"Saya ingin melayani rakyat saya dan membangun diri saya di negara saya sendiri," kata Akbari.