Facebook, Twitter, dan LinkedIn Amankan Akun Warga Afghanistan dari Buruan Kelompok Taliban

- 20 Agustus 2021, 15:16 WIB
Ilustrasi. Facebook, Twitter, dan LinkedIn amankan warga Afghanistan dari kelompok Taliban.
Ilustrasi. Facebook, Twitter, dan LinkedIn amankan warga Afghanistan dari kelompok Taliban. / Pexels

Twitter juga memastikan, jika individu tidak dapat mengakses akun yang berisi informasi yang dapat membahayakan mereka, seperti pesan langsung atau daftar followers, Twitter dapat menangguhkan sementara akun tersebut sampai pemiliknya bisa mendapatkan kembali akses akun dan dapat menghapus konten mereka.

Selain itu, Twitter juga mengatakan bahwa mereka secara proaktif memantau akun yang berafiliasi dengan organisasi pemerintah dan mungkin menangguhkan sementara akun-akun itu sambil menunggu informasi tambahan untuk mengonfirmasi identitas mereka.

Baca Juga: Joe Biden Bantah Klaim Afghanistan Akan Kembali ke Kondisi Sebelum Invasi AS 2001

Seorang juru bicara LinkedIn mengatakan situs jaringan profesional itu telah menyembunyikan sementara koneksi penggunanya di Afghanistan sehingga pengguna lain tidak dapat melihatnya.

Larangan Facebook terhadap Taliban

Facebook mungkin tidak mencabut larangannya terhadap Taliban bahkan jika Amerika Serikat mencabut sanksi pada kelompok itu.

Departemen Luar Negeri AS tidak mencantumkan Taliban Afghanistan sebagai Organisasi Teroris Asing seperti halnya Taliban Pakistan. Tetapi Pemerintah AS memberikan sanksi kepada kelompok itu sebagai "Teroris Global Khusus," membekukan aset mereka di AS yang masuk daftar hitam, serta melarang orang Amerika bekerja dengan mereka.

Baca Juga: Suasana Kabul Memanas, Pemerintah Indonesia Berhasil Evakuasi WNI dari Afghanistan

"Mereka tidak akan diizinkan karena hal itu diatur oleh undang-undang AS, tapi bahkan jika mereka tidak lagi dibatasi oleh undang-undang AS, kami harus melakukan analisis kebijakan tentang apakah mereka tetap melanggar kebijakan kami soal organisasi berbahaya atau tidak," ujar wakil presiden Facebook untuk kebijakan konten Monika Bickert.

Facebook mengatakan mereka mengidentifikasi Taliban sebagai kelompok teroris dan melarangnya dari platform media sosial terbesar di dunia itu.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ABC Australia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah