China Incar Kekayaan Alam Afghanistan Senilai Rp14 Ribu Triliun, Siap Jalin Diplomasi dengan Taliban

- 22 Agustus 2021, 11:46 WIB
China siap jalin hubungan diplomatik, kelola sumber daya alam yang ditaksir capai Rp14 ribu triliun.
China siap jalin hubungan diplomatik, kelola sumber daya alam yang ditaksir capai Rp14 ribu triliun. /reuters

PR BEKASI - China dilaporkan siap menjalin hubungan diplomatik dengan Taliban yang saat ini menguasai pemerintahan Afghanistan.

Sebagaimana diketahui, pemerintahan Afghanistan diambil alih oleh kelompok Taliban pada 15 Agustus 2021.

Usai Taliban menguasai pemerintahan, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan China siap menjalin hubungan diplomatik dengan Taliban.

Baca Juga: Kekayaan Alam Rp14 Ribu Triliun Dikuasai Taliban, Ilmuwan Prediksi Afghanistan Jadi Negara Kaya

"China ingin terlibat dengan perdamaian Afghanistan dan rekonsiliasi terkait pembangunan ekonomi di masa depan," tutur Wang Yi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Diplomat pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Menurut akademisi Institut Austria Michael Tanchum, langkah diplomasi China ini sangat strategis mengingat gencarnya perkembangan ekonomi dan teknologi mereka.

China diketahui sedang mengembangkan teknologi transportasi yang bebas emisi karbon dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Bandara Kabul Kacau, Taliban Ejek Upaya Barat Atur Penerbangan Evakuasi Warga Afghanistan

Dalam rangka pengembangan teknologi transportasi tersebut, China membutuhkan mineral yang terkandung dalam Afghanistan.

"China sudah dalam posisi di Afghanistan untuk menambang mineral ini," kata Michael Tanchum dalam Fox.

Salah satu perusahaan raksasa pertambangan Asia, Metallurgical Corporation of China telah dilaporkan telah memiliki izin untuk menambang tembaga di provinsi Logar, Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Pukuli Warga Afghanistan yang Lari di Bandara Kabul, Diduga Tak Penuhi Syarat Evakuasi

Adapun Afganistan diketahui memiliki kandungan mineral yang kaya seperti besi, tembaga, kobalt, emas, dan lithium.

Ilmuwan dari Ecological Futures Group Rod Schoonover mengungkap kekayaan alam Afghanistan ditaksir mencapai US$1 Triliun atau sekitar Rp14 ribu triliun.

"Afghanistan bukan hanya kaya logam mulia, tapi juga mineral yang dibutuhkan di abad ke-21 ini," kata Rod Schooner.

Baca Juga: Kabur dari Taliban, Empat Orang Perempuan Afghanistan Tewas Terinjak-injak di Kerumunan Bandara Kabul

Sebagai informasi, lithium, kobalt, dan neodymium adalah jenis logam yang sangat dibutuhkan dalam pasar internasional.

Ketiga jenis logam tersebut dibutuhkan untuk bahan baku pengembangan mobil listrik dan teknologi bersih lainnya di masa depan.

Kendati demikian, potensi sumber daya alam Afghanistan ini hampir tidak tersentuh lantaran konflik berkepanjangan.

Baca Juga: Takut Ditangkap dan Disiksa Taliban, LGBT Afghanistan Berusaha Kabur ke Luar Negeri

Selain itu, alasan lain tidak tersentuhnya potensi sumber daya alam ini adalah karena infrastruktur dan sanitasi yang buruk.

Dengan potensi kekayaan alam tersebut, Afghanistan dapat menjadi negara kaya di sekitar kawasan Timur Tengah.

"Afghanistan dapat menjadi negara terkaya di kawasan itu dalam satu dekade jika pengembangan sumber daya mineralnya dilakukan dengan baik," kata Mizard dari Survei Geologi AS.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: The Diplomat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah