Dewan koordinasi dibentuk oleh Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah.
Mantan Presiden Hamid Karzai dan pemimpin Partai Islam Gulbuddin Hekmatyar juga turut dalam membentuk dewan koordinasi.
Baca Juga: Kuasai Afghanistan, Taliban Berjanji Tak Akan Wajibkan Burqa bagi Perempuan
Hal itu setelah Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus tanpa menghadapi perlawanan apapun, dan memperoleh kendali penuh atas wilayah tersebut.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dia telah mengundurkan diri untuk mencegah pertumpahan darah dan kemudian melarikan diri dari negara.
Wakil Presiden Amrullah Saleh mengatakan bahwa di bawah konstitusi, ia menjadi "presiden sementara".
Baca Juga: ARMY Afghanistan Harus Sembunyikan dan Bakar Album BTS: Saya Sangat Takut Taliban Datang
Tanpa adanya kehadiran presiden yang menyertai, dia masih terus menyerukan perlawanan bersenjata terhadap Taliban.
Di sisi lain, berkuasanya Taliban menimbulkan kekhawatiran pada banyak perempuan di negara yang terkenal dengan puisinya ini.
Terlebih setelah Taliban menyatakan diri untuk membentuk pemerintahan baru, tak sedikit warga di Afghanistan yang berbondong-bondong meninggalkan negara.