Paus Fransiskus Doakan Pengungsi Afghanistan, Umat Katolik Diminta Berpuasa Sebagai Bentuk Solidaritas

- 6 September 2021, 08:57 WIB
Paus Fransiskus mendoakan pengungsi Afghanistan dan meminta umat Katolik di seluruh dunia untuk berdoa, berpuasa, dan bertaubat sebagai bentuk solidaritas terhadap mereka.
Paus Fransiskus mendoakan pengungsi Afghanistan dan meminta umat Katolik di seluruh dunia untuk berdoa, berpuasa, dan bertaubat sebagai bentuk solidaritas terhadap mereka. /REUTERS

PR BEKASI – Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus turut menyoroti pergolakan yang saat ini terjadi di Afghanistan menyusul pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada bulan lalu.

Diketahui Paus Fransiskus telah berdoa agar banyak negara menerima pengungsi Afghanistan.

Hal tersebut disampaikannya kepada ratusan umat Katolik di Lapangan Santo Petrus, Vatikan pada Minggu, 5 September 2021 dalam perkataan mingguannya.

 Baca Juga: Taliban Tertipu, Pasukan Inggris Berhasil Menyamar dengan Burqa saat Kabur dari Afghanistan

"Pada saat-saat pergolakan ini, di mana warga Afghanistan mencari perlindungan, saya berdoa untuk yang paling rentan di antara mereka," katanya, katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Senin, 6 September 2021.

"Saya berdoa agar banyak negara menyambut mereka dan melindungi mereka yang mencari kehidupan baru," tambahnya.

Paus Fransiskus juga meminta seluruh umat Katolik di dunia untuk melaksanakan puasa dan bertaubat kepada tuhan sebagai bentuk dukungan untuk para pengungsi Afghanistan.

Baca Juga: Wanita Afghanistan Sebut Taliban Haruskan Mereka Pakai Cadar, Penjualan Burqa Laku Keras

Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi umat Katolik untuk bersatu dalam mendoakan terciptanya perdamaian di dunia.

“Situasi seperti ini harus menyatukan semuanya. Dan karena itu, saya menghimbau kepada semua orang untuk berdoa secara intensif dan melaksanakan puasa, doa dan puasa, doa dan taubat. Sekarang saatnya untuk melakukannya,” katanya.

Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa penting bagi pemuda Afghanistan untuk menerima pendidikan, menyusul pembatasan Taliban di masa lalu tentang sekolah untuk wanita.

Baca Juga: Rusia Ingin Pertahankan Hubungan dengan Afghanistan, Vladimir Putin: Semoga Taliban Beradab

Seperti diketahui, terakhir kali Taliban berkuasa di Afghanistan perempuan tidak diizinkan bekerja dan anak perempuan tidak bisa bersekolah.

"Saya juga berdoa untuk para pengungsi internal agar mereka mendapat bantuan dan perlindungan yang diperlukan. Semoga anak-anak muda Afghanistan menerima pendidikan, yang merupakan kebaikan penting bagi pembangunan manusia," katanya.

Diketahui, selama ini Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang kuat mendukung hak-hak pengungsi dan imigran.

Baca Juga: Senjata Militer AS yang Diduga Milik Tentara Afghanistan, Terlihat Diangkut oleh Truk Tentara Iran

Oleh karena itu, dirinya juga sangat memperhatikan permasalahan yang saat ini terjadi di Afghanistan.

Sebelumnya, ribuan pengungsi Afghanistan yang dievakuasi oleh Amerika Serikat sedang menunggu berbagai negara pusat transit seperti Qatar, Jerman dan Italia.

Sementara itu, ribuan pengungsi Afghanistan lainnya mencoba untuk pergi melalui perbatasan darat menuju negara-negara tetangga seperti Pakistan, Tajikistan, Iran, dan Uzbekistan.

Baca Juga: Besok Taliban Bentuk Pemerintahan Baru di Afghanistan Setelah Salat Jumat

Padahal, pihak Taliban sendiri telah berjanji akan mendirikan pemerintahan inklusif di Afghanistan.

Mereka juga telah menjamin tetapi memperbolehkan kaum perempuan bekerja dan bersekolah namun harus tetap mentaati syariat Islam.

Selain itu, Taliban juga telah menjamin akan menjaga keamanan, keselamatan, dan kebebasan beragama kaum minoritas di Afghanistan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x