Network
PR BEKASI - Delapan pemuda di Provinsi Hamgyong Utara, Korea Utara, baru-baru ini ditangkap dan diadili di depan umum karena menonton dan meniru karakter dalam program TV Crash Landing on You dan film Korea Selatan The Spy Gone North.
Delapan pemuda itu juga memberi tahu orang lain tentang drama dan film yang telah mereka tonton.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Daily NK pada Senin, 6 Agustus 2021, sebuah sumber di Provinsi Hamgyong Utara mengatakan bahwa delapan orang itu ditangkap oleh Kementerian Keamanan Negara dan diadili secara terbuka ketika penduduk setempat melaporkan mereka kepada pihak berwenang karena menonton film, program TV, dan video musik Korea Selatan.
Menurut sumber tersebut, sejak Korea Utara memberlakukan undang-undang untuk memberantas 'pemikiran dan budaya reaksioner' pada Desember lalu, pihak berwenang telah mendorong warga mereka untuk secara aktif melaporkan satu sama lain jika mereka menemukan pelanggaran.
Salah satu warga memberi tahu kepada Kementerian Keamanan Negara tentang anak-anak muda yang menonton video dari Korea Selatan.
Setelah penangkapan mereka, mereka diadili di depan umum di halaman sekolah menengah di kursi county pada 21 Agustus.
Baca Juga: Tak Ikut Berdiri dan Tepuk Tangan untuk Kim Jong Un, Nasib Menteri Pertahanan Korut Dipertanyakan
"Tujuh petugas hukum dari komando terpadu provinsi (tentang perilaku non-sosialis dan anti-sosialis) mengadakan persidangan publik, duduk di kursi kelas yang dibawa keluar dan ditempatkan dengan rapi di mimbar," katanya.
"Di persidangan, mereka menempatkan delapan pemuda dari Musan di depan mereka dan menyebut mereka 'geng' yang meniru karakter dalam video Korea Selatan dan menyebarkan konten video tersebut ke penduduk setempat," lanjutnya.
Pengadilan memutuskan bahwa delapan pemuda telah berulang kali menonton film Korea Selatan The Spy Gone North dan program TV Crash Landing on You.
Mereka bahkan mencari dan melihat semua film dan program TV lain di mana aktor dan aktris dari dua film itu muncul. Ini rupanya membuat mereka menjadi masalah yang lebih besar.
"Dalam menyebut kejahatan mereka, tidak disebutkan sama sekali isi video yang mereka tonton," kata sumber tersebut.
Petugas pengadilan mengatakan bahwa video Korea Selatan yang berisi kebohongan, manipulasi, dan pemalsuan itu dapat mengancam martabat Republik ideologis mereka.
"Partai dan lembaga-lembaga hukum percaya bahwa penemuan terus-menerus dari tindakan semacam itu, meskipun kontrol hukum negara yang lebih ketat terhadap perilaku non-sosialis dan anti-sosialis. Itu merupakan ejekan dan penghinaan," lanjutnya.
Baca Juga: Kim Jong Un Ultimatum Remaja Korut yang Pakai Kata 'Oppa', Bisa Dipenjara hingga Hukuman Mati
"Mereka dengan tegas menyatakan bahwa para pemuda itu akan mendapat hukuman penjara seumur hidup," lanjutnya lagi.
Oleh karena itu, pihak berwenang dilaporkan memperingatkan orang lain di persidangan bahwa tidak ada yang luput dari perhatian penduduk setempat dan bahwa pelanggar pada akhirnya akan ditangkap.
Karena hukumannya jauh lebih berat terhadap perilaku non-sosialis dan anti-sosialis.
Di Korea Utara, seluruh keluarga dapat menghadapi kehancuran jika salah satu anggotanya ketahuan secara sembrono menonton video dari Korea Selatan.***
