PR BEKASI - Pasukan militer yang menggulingkan Presiden Guinea Alpha Conde, memanggil para menteri dan pejabat tinggi untuk hadir di pertemuan yang mereka undang.
Pemanggilan para pejabat oleh pasukan militer ini sehari setelah kudeta yang dilakukan mereka dan menuai kecaman internasional.
Bahkan, pasukan militer Guinea memberikan ultimatum pada para pejabat yang tidak hadir dalam pertemuan, mereka dituding melakukan pemberontakan.
Baca Juga: Militer Guinea Lakukan Kudeta, Bubarkan Kabinet, dan Terapkan Jam Malam
Seorang juru bicara unit tentara menyampaikan hal tersebut, bahwa apabila tidak menghadiri pertemuan 1100 GMT maka akan dianggap sebagai "pemberontakan".
Pengambilalihan kekuasaan di negara Afrika Barat yang memegang cadangan bauksit terbesar di dunia ini mengkhawatirkan.
Pasalnya, kudeta telah membuat harga logam dari bauksit, bijih untuk memproduksi aluminium, meroket pada Senin, 6 September 2021.
Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu pasokan lebih lanjut di pasar hilir meskipun masih belum ada indikasi gangguan.
Baca Juga: Profil Kolonel Mamady Doumbouya, Aktor Utama di Balik Kudeta Guinea