Saingi AS, China Kembangkan Drone Mars Khusus untuk Eksplorasi Misi Planet Merah di Masa Depan

- 8 September 2021, 10:37 WIB
China mengembangkan drone Mars untuk misi planet merah di masa depan.
China mengembangkan drone Mars untuk misi planet merah di masa depan. /SCMP

PR BEKASI - China telah mengembangkan prototipe drone Mars untuk meningkatkan kemampuannya memotret dan menganalisis kondisi lanskap pada misi masa depan ke planet merah tersebut.

Kepala ilmuwan proyek tersebut mengatakan bahwa helikopter tak berawak akan berfungsi sebagai navigator untuk menjelajahi permukaan planet Mars.

Dilansir dari SCMP, Bian Chunjiang, seorang peneliti di National Space Science Centre, mengatakan kepada Global Times bahwa drone akan dapat menangkap gambar dan melakukan perjalanan beberapa ratus meter dalam satu penerbangan.

Baca Juga: AS Gunakan Drone, Serang Wilayah Timur Afghanistan Usai Belasan Tentaranya Tewas pada Peristiwa Ledakan Bom 

Kemudian Bian Chunjiang menambahkan bahwa ini akan membantu penjelajah menemukan dan mengarahkan fitur lanskap dengan kecepatan dan presisi yang lebih besar.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa upaya penelitian lebih lanjut akan fokus pada kelangsungan hidup drone untuk waktu yang lama di lingkungan Mars yang kompleks.

China telah berusaha mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat dalam persoalan teknologi luar angkasa dan telah membuat kemajuan dengan beberapa program yang berhubungan dengan ruang angkasa.

China meluncurkan misi eksplorasi Mars independen pertamanya tahun lalu.

Baca Juga: Militer China Perlihatkan Drone Mirip Ikan Arwana Asli, Berpotensi Jadi Alat Mata-mata? 

Mereka berencana untuk mengambil sampel dari planet Mars pada tahun 2030 dan mengirim kru ke sana untuk melakukan eksplorasi pada tahun 2033.

Menurut Richard de Grijs, profesor astrofisika di Macquarie University di Australia mengatakan bahwa prototipe drone tampaknya mirip dengan helikopter Ingenuity yang beroperasi di Mars sebagai bagian dari misi Ketekunan NASA.

Baik drone Amerika dan China, keduanya memiliki dua bilah untuk memberikan daya angkat di atmosfer Mars yang tipis.

Ingenuity memiliki panel surya di bagian atas untuk menjaga baterainya tetap terisi.

Baca Juga: Kabarkan Situasi Palestina Pasca Gencatan Senjata, Aktivis: 24 Jam Langit Gaza Terus Dipantau Drone Israel  

Peneliti China sedang mempertimbangkan untuk menggunakan energi matahari atau pengisian nirkabel untuk catu daya atau keduanya.

"Sel surya di atas drone akan membuat kendaraan lebih fleksibel, tetapi bisa berdebu dan kehilangan efisiensi, atau bahkan benar-benar hilang jika penutup debu menjadi terlalu tebal, misalnya setelah badai debu," kata De Grijs, yang sebelumnya bekerja di Institut Kavli untuk Astronomi dan Astrofisika di Universitas Peking yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 8 September 2021 dari SCMP.

"Metode pengisian daya nirkabel akan membutuhkan drone untuk kembali ke pendarat untuk suplai daya. Itu akan membatasi jangkauannya dan membuat drone kurang fleksibel, jika harus berakhir di lokasi dengan sedikit daya yang tersisa tetapi terlalu jauh dari pendarat untuk kembali," sambungnya.

Baca Juga: NASA Buka Pendaftaran Simulasi Hidup di Mars Selama Setahun, Berminat? Cek Persyaratannya 

Penjelajah Mars China, Zhu Rong pada pekan lalu, menandai hari ke-100 Mars beroperasi di planet merah itu.

Umur rover yang dirancang adalah 90 hari di Mars atau sekitar 92 hari di Bumi.

Namun itu belum tentu akan berhenti beroperasi setelah tanggal itu, kata kepala perancangnya bulan lalu.

"Menilai dari kinerja Zhu Rong di Mars, saya pikir itu dapat terus melakukan lebih banyak pekerjaan, melakukan perjalanan lebih jauh dan memperoleh lebih banyak data penelitian ilmiah," kata Sun Zezhou kepada penyiar CCTV negara.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x